"Kami menargetkan sekitar 20 miliar dolar AS dari total perdagangan dalam waktu lima tahun. Akan tetapi, itu masih hitungan yang belum tepat, masih banyak yang harus dibahas," kata Iman usai pertemuan bilateral RI-Brasil dalam ALBF di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan bahwa target tersebut tidak muluk karena masih dalam tahap pertama pengenalan kondisi ekonomi kedua negara.
Untuk saat ini, Iman menjelaskan bahwa besaran total perdagangan antara kedua negara tidak terlalu besar, berada di bawah lima miliar dolar AS.
Angka 20 miliar dolar AS tersebut, kata Iman, paling lambat diharapkan tercapai selama 10 tahun.
"Akan tetapi, itu harus ada kerjasama untuk meningkatkan total perdagangan. Untuk percepatan belum dibahas, tapi sudah terbayang dan pemangku kepentingan akan sering bertemu," jelas dia.
Menurut Iman, bidang pertanian yang paling besar adalah produksi ayam dan sapi karena Brasil juga menjajaki kerja sama di bidang tersebut.
Brasil menginginkan ada akses ke pasar untuk sapi dan ayam itu. Namun, Indonesia belum bisa sampai ke sana, kata Iman.
Selain pertanian, Iman juga menjelaskan ada keinginan kerja sama di bidang pertambangan, transportasi, dan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia dan perusahaan pembuat pesawat asal Brasil, Embraer.
Namun, lanjut dia, dikarenakan pejabat Embraer berhalangan hadir dalam ALBF, belum ada pencapaian kesepakatan antara perusahaan pembuat pesawat di masing-masing negaranya itu.
"Kami dengar ada rencana Embraer membangun pangkalan di Indonesia. Akan tetapi, kami akan bicarakan lebih dalam lagi akan sejauh mana," kata Iman.
Total perdagangan Amerika Latin ke mancanegara tercatat sekitar 8,4 triliun dolar AS, sedangkan total perdagangan ASEAN ke mancanegara sebesar 2,5 triliun dolar AS.
Dengan adanya pengenalan dan rencana kerja sama, kedua wilayah mengharapkan bisa meningkatkan jumlah ekspor ke pasar yang baru.
(B019/D007)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012
