Nanjing (ANTARA) - Para peneliti China mengembangkan senyawa antidepresan baru yang dapat bekerja jauh lebih cepat dibandingkan dengan pengobatan depresi saat ini dalam uji coba pada hewan.

Serotonin merupakan senyawa pengantar pesan kimia yang disebut sebagai neurotransmitter untuk menyampaikan pesan dari satu area otak ke area lainnya serta menstabilkan suasana hati, perasaan bahagia, dan kesejahteraan.

Sebagian besar obat antidepresan saat ini menargetkan pengangkut serotonin (SERT), sekelompok protein yang mengangkut serotonin untuk meningkatkan kadar serotonin pada otak dan memiliki efek antidepresan.

Namun, obat yang menargetkan SERT dapat memiliki efek samping, termasuk bunuh diri. Selain itu, senyawa itu bisa memakan waktu hingga empat pekan untuk mendapatkan efeknya. Ada kebutuhan untuk mengembangkan obat antidepresan yang bereaksi cepat tanpa dampak yang serius.

Dalam edisi terbaru jurnal Science, para peneliti dari Universitas Kedokteran Nanjing di China melaporkan peningkatan interaksi antara SERT dan enzim bernama nNOS dapat menyebabkan perilaku depresi pada tikus. Tikus depresi akibat stres juga mengalami peningkatan level interaksi SERT-nNOS.

Mereka merancang dan menyintesis senyawa molekul kecil bernama ZZL-7 untuk menargetkan interaksi SERT-nNOS. Senyawa tersebut memiliki efek antidepresan selama dua jam pascapengobatan tanpa efek samping yang tidak diinginkan pada tikus.

Para peneliti menjelaskan bahwa mengganggu interaksi SERT-nNOS dapat meningkatkan persinyalan serotonin pada otak depan, yang merupakan bagian terbesar dari otak. Sementara itu, sebagian besar interaksi SERT-nNOS terletak pada bagian batang otak.

Oleh karena itu, efek ZZL-7 bersifat selektif yang tidak akan memengaruhi bagian lainnya dari otak dan menghindari kemungkinan efek samping. Para peneliti mengatakan bahwa senyawa itu dapat berfungsi sebagai pengobatan baru untuk depresi yang bekerja cepat.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2022