Jakarta (ANTARA) - Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW) di Serang, Banten, siap menarik investor dalam maupun luar negeri untuk mengembangkan sektor industri di wilayah tersebut.

Direktur Project dan Technical Wilmar Erik Tjia mengatakan di Serang,  Jumat ,  kawasan seluas 800 hektare (ha) tersebut saat ini telah dikembangkan menjadi salah satu investasi andalan.

"Kami berharap nilai investasi yang masuk akan terus meningkat. Kami optimis menggeliatnya ekonomi akan berdampak positif terhadap bisnis kawasan industri," ujarnya.

Baca juga: KKP siapkan empat kawasan industrialisasi rumput laut

Erick menyatakan, untuk mengembangkan KITW Serang pihaknya telah mengalokasikan anggaran hingga belasan triliun rupiah

Dikatakannya, KITW Serang telah menyumbang kontribusi positif terhadap daerah melalui pembayaran pajak daerah, dan penyerapan tenaga kerja yang mencapai hampir 400 orang di mana sebanyak 70-80 persen berasal dari masyarakat lokal.

Menurut dia, dari total lahan yang dicadangkan untuk pengembangan KITW seluas 800 ha, sebanyak 200 ha telah dimanfaatkan untuk kepentingan Wilmar, berupa pembangunan pabrik minyak goreng, beras, margarin, biodiesel, tepung, jetty, packaging, dan perumahan karyawan.

Investor yang telah masuk ke kawasan tersebut adalah Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Baja Putra Deli.

KITW memiliki status istimewa karena menyandang status sebagai Proyek Strategis Nasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) 58 Tahun 2017, yang dapat mempermudah pengurusan perijinan di daerah.

Dia berharap mendapat kemudahan dalam perizinan dan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah demi mempercepat pertumbuhan investasi.

"Salah satu dukungan yang kami harapkan yakni pembangunan infrastruktur jalan yang bisa langsung masuk ke kawasan industri dari jalan tol," katanya.

Baca juga: PT KSP ajak Korsel terus investasi di Kawasan Industri Cilegon

Sementara itu Business Unit Head PT Multimas Nabati Asahan Serang, grup Wilmar Tenang Sembiring menambahkan, sebagai kawasan industri, KITW dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti jalan aspal yang memiliki akses ke tol, suplai gas hingga 20 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/ MMSCFD),

Kemudian pasokan listrik hingga 500 mega watt (MW), air, serat optik, sistem hidran, pengolahan sampah (incineration plant), pengolahan limbah air (water treatment), fasilitas publik, dan kereta api.

“Kami berencana terus mengembangkan kawasan ini,” ujarnya

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2022