Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahasa Indonesia diciptakan untuk merajut beragam suku, agama, etnis, dan golongan menjadi satu kesatuan.

"Oleh karena itu, bahasa Indonesia memiliki keunggulan dalam hal sifatnya yang terbuka. Bahasa Indonesia dengan leluasa menyerap banyak kosa kata, istilah, serta konsep, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah," katanya di Jakarta, Jumat.
 
Ia menambahkan hal itu dapat dilihat dari entri Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang terus bertambah.
 
"Hal itu membuktikan bahwa bahasa kita terus berkembang. Namun, dewasa ini bahasa Indonesia menghadapi tantangan yang makin rumit yang salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi yang makin cepat, " katanya.
 
Badan Bahasa Kemendikbudristek, kata dia, berusaha meningkatkan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan serta sebagai bahasa yang mampu mengartikulasikan perkembangan teknologi dan mengekspresikan pengalaman-pengalaman baru generasi muda.
 
Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, E Aminudin Azis, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mengakselerasi perkembangan bahasa Indonesia melalui pemanfaatan teknologi yang tepat guna.
 
Badan Bahasa meluncurkan sejumlah platform untuk meningkatkan layanan kebahasaan dan kesastraan, antara lain, aplikasi Halo Bahasa Versi iOS, aplikasi Padanan Istilah (Pasti), laman Buku Digital (Budi), laman Penerjemahan Daring (Penjaring), dan laman Simulasi UKBI Adaptif Merdeka.

Semua terobosan tersebut dapat membawa manfaat jika semua bergotong royong dalam memajukan bahasa Indonesia, demikian E Aminudin Azis.

Baca juga: Bulan Bahasa dan Sastra peringati Sumpah Pemuda

Baca juga: Media massa harus di garda depan dalam menjunjung bahasa persatuan

Baca juga: KBRI Caracas gelar kursus Bahasa Indonesia bagi 55 warga Venezuela

Baca juga: KBRI Beijing fasilitasi pendirian pusat bahasa Mandarin di Indonesia
 
 

Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2022