Ubud (ANTARA News) - Presiden Yudhoyono menyatakan dirinya merasa difitnah oleh Amien Rais karena ia dianggap telah mengabaikan dan menolak permintaan Amien, Try Soetrisno dan sejumlah tokoh politik lainnya untuk bertemu dengannya. "Ketika kita sampaikan kepada Presiden tadi pagi di Halim, Presiden sangat kaget. Subhanallah, Naudzubillah. Pak Amien kok fitnah karena tidak ada kita menolak beliau-beliau masuk ke istana," kata Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi di Istana Tampak Siring, Gianyar, Bali, Kamis. Sudi memberikan klarifikasi kepada pers atas pemberitaan yang menyebut bahwa tokoh-tokoh politik senior seperti Try Sutrisno dan Amien Rais kecewa dengan sikap Presiden yang dinilai mengabaikan mereka. Para tokoh tersebut dikabarkan ingin menemui Yudhoyono untuk menyampaikan sikap tentang kedaulatan ekonomi Indonesia, termasuk tentang kasus Freeport di Papua dan Exxonmobil di Cepu. Amien Rais juga menyatakan pertemuan dengan Presiden dimaksudkan untuk menyadarkan Yudhoyono bahwa negara dalam keadaan rawan dan jangan sampai Indonesia dikooptasi perusahaan asing. Surat permintaan untuk bertemu Presiden dilayangkan pihak Try Sutrisno dan kawan-kawan pada 17 Maret dan Try sebagai sesepuh pertemuan sudah mendapat jawaban dari Istana dan dijanjikan diberi waktu bertemu dengan Presiden tanggal 17 April. Namun Sudi membantah tanggal itu dan ia menyatakan pihak Istana belum pernah menjanjikan hal tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa staf di Istana sempat mereka-reka untuk mengatur pertemuan itu apakah bisa berlangsung antara 17-19 April. Sudi menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu, Try dan kawan-kawan memang berkirim surat kepada Presiden yang intinya ingin melakukan pertemuan. Setelah surat itu diterima Mensesneg dan Sekretaris Kabinet, kemudian dilaporkan kepada Presiden. "Presiden merespon positif pertemuan tersebut dan mengatakan coba Yusril dan Sekab mengkoordinasikan kepada beliau-beliau. Usahakan kalau bisa segera bertemu dengan Pak Try untuk merencanakan agenda pertemuan dengan mempertimbangkan jadual presiden yang memang padat," katanya. Menurut Sudi, pertemuan dengan Try telah dirancang pada Rabu (19/4) pukul 21.00 WIB dan pertemuan itu akan membahas jadual pertemuan maupun topik-topik yang akan dijadikan agenda pembahasan. "Karena itu kita kaget ada statement seolah-olah kita menolak beliau-beliau masuk ke Istana dan itu tidak benar," kata Sudi. Sudi mengungkapkan bahwa Presiden Yudhoyono siap menerima mereka, namun belum memastikan apakah pertemuan Presiden dengan tokoh politik itu akan berlangsung sebelum atau sesudah Presiden berangkat melakukan kunjungan ke Timur Tengah yang dijadualkan pada 25 April ini. Sementara itu, ketika ditanya tentang pernyataan Amien Rais bahwa pihaknya akan menggagas hajatan besar tanggal 20 Mei 2006, Sudi mengatakan itu adalah terserah mereka. Amien Rais sebelumnya menyatakan akan mengadakan hajatan besar pada tanggal itu yang akan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk buruh, ulama, petani dan akademisi hingga mahasiswa. Namun ia tidak menjelaskan secara pasti bentuk hajatan yang dimaksud. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006