“Kegiatan yang kami lakukan untuk mengantisipasi itu semua (gangguan asing di wilayah perbatasan laut), kami ada patroli bersama, kemudian penyatuan Sistem Informasi Kamlanas. Ini dalam proses pembangunan, diharapkan tahun ini sudah dilaksanakan secara bertahap dan tahun depan sudah siap,” kata Bambang Irawan dalam acara Press Briefing: Analisis Keamanan Maritim dan Ancaman IUU Fishing, disiarkan di platform Zoom Meeting, dipantau dari Jakarta, Senin.
Baca juga: Bakamla ungkap penyebab personel meninggal saat tempuh pendidikan CGBT
Bambang mengatakan bahwa melalui penyatuan Sistem Informasi Keamanan Laut Nasional, segala informasi terkait dengan keamanan laut akan menyatu di Bakamla.
Selain itu, terkait dengan rekomendasi Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) agar Bakamla hadir di Laut Natuna Utara dalam bentuk operasi bersama, Bambang mengatakan bahwa pihaknya bersama TNI Angkatan Laut telah merespon dengan baik.
“Ini kita respon, dan dari pimpinan TNI Angkatan Laut juga merespon dengan baik, yakni melibatkan tiga KRI dari Armada I, nanti kita (Bakamla dan TNI AL) akan melaksanakan patroli bersama,” ucap Bambang.
Bambang mengatakan akan ada patroli mandiri yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing angkatan atau pemangku kepentingan. Kemudian, juga terdapat operasi yang merupakan operasi lanjutan dari patroli bersama.
Operasi tersebut, tutur Bambang melanjutkan, namanya operasi keamanan laut.
“Ini sifatnya terhadap sasaran tertentu dan harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Ini kegiatannya seperti ini, sehingga nanti sampai tanggal kurang lebih 5 Desember, kita akan melaksanakan operasi bersama dengan TNI Angkatan Laut,” ucap Bambang.
Operasi keamanan laut sebagai respon dari temuan-temuan dalam kajian pelaksanaan operasi bersama.
Baca juga: Bakamla tangkap kapal ikan berbendera Malaysia di perairan Kepri
Baca juga: Bakamla RI ikuti lokakarya keamanan laut di Malaysia
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2022
