Trenggalek (ANTARA News) - Terminal bus Surondakan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai Jumat dinihari kembali dapat difungsikan secara normal setelah sejak 20 April lalu lumpuh akibat banjir, demikian dilaporkan ANTARA dari Trenggalek. Selain menyebabkan gangguan transportasi, banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Trenggalek ini juga telah menewaskan belasan orang dan ribuan warga terpaksa diungsikan ke lokasi yang lebih aman. Bupati Trenggalek Suharto mengaku belum mengetahui data pasti mengenai kerugian karena masih dalam pendataan. Musibah bencana terbesar pertama terjadi di Trenggalek diduga kuat akibat kondisi hutan yang gundul dan curah hujan yang sangat lebat. Pada saat itu transportasi dan sistem telekomunikasi lumpuh menyusul tidak berfungsinya ribuan sambungan telepon PSTN dan, fleksi serta jalan yang terputus akibat sejumlah jembatan ambrol diterjang banjir lumpur. "Armada bus pertama sudah jalan ke Surabaya melalui Tulungagung pada pukul 01.15 WIB mengangkut 15 penumpang," kata Suwadji, petugas pos Terminal Surondakan Trenggalek. Dia menjelaskan terminal itu sempat terkena banjir bandang dan lumpur setinggi 1,5 meter pada Kamis (20/4) pukul 01.00 WIB sehingga menjadikan 200 bus tak beroperasi. Namun, katanya, bus jalur Trenggalek-Ponorogo dan Madiun masih belum normal akibat ada badan jalan yang terputus di Kecamatan Tugu dan jembatan rusak. "Kalau MPU justru masih terputus semua karena ada longsor di Kecamatan Bendungan dan genangan banjir di Prigi Kecamatan Durenan," tegasnya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006