Kiev (ANTARA) - Ukraina menyatakan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari kelompok 20 ekonomi terbesar dunia atau G20, dan undangan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menghadiri KTT G20 di Bali harus dibatalkan.

"Putin secara terbuka mengaku memerintahkan serangan rudal terhadap warga sipil dan infrastruktur energi Ukraina," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko di Twitter pada Selasa.

"Dengan tangan berlumuran darah, dia tidak boleh duduk satu meja dengan para pemimpin dunia. Undangan Putin ke KTT Bali harus dicabut, dan Rusia dikeluarkan dari G20," ujar Nikolenko, menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan konfirmasi kehadiran para pemimpin negara G20 sangat tinggi untuk KTT yang dijadwalkan di Bali pada 15-16 November 2022.

Baca juga: Dubes Rusia: Kehadiran Putin di KTT G20 Bali belum bisa dipastikan

Namun, dia enggan menyebutkan berapa jumlah spesifik dari pemimpin G20 yang memberikan konfirmasi kehadiran dalam KTT tersebut.

Beberapa negara disebutnya belum memberikan konfirmasi karena situasi khusus, seperti Brazil yang masih sibuk dengan kegiatan pemilu presiden tahap kedua.

Sementara para pemimpin baru negara G20 seperti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni sudah memberikan konfirmasi kehadiran.

Sebagian besar pemimpin negara G20, kata Retno, akan tiba di Bali pada 14 November 2022 dan akan pulang pada 16 November 2022.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Rusia belum dapat pastikan kehadiran Putin di KTT G20
Baca juga: DPD-delegasi Rusia bahas soal pangan hingga rencana Putin hadiri G20

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022