Makassar (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat sebanyak 6.354 dari 11.835 ekor ternak yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di daerah itu dinyatakan sembuh.

Sub Koordinator Pengawasan Obat Hewan DPKH Sulsel Muhammad Jusron di Makassar, Kamis, mengatakan pihaknya kini fokus melakukan proses penyembuhan terhadap 4.738 ternak yang terjangkit PMK yang tersebar di 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.

Baca juga: Australia kerja sama Kementan dan Pemprov Sulsel tangani PMK

"Kasus PMK di Sulsel sesuai data per 2 November 2022 tersisa 4.738 ekor. Sementara kasus kematian ternak akibat PMK sebanyak 115 ekor," ujarnya.

Ia menjelaskan jumlah kesembuhan ternak terbesar berada di Kabupaten Luwu Utara, yakni sebanyak 1.297 ekor. Selanjutnya, Kabupaten Jeneponto sebanyak 1.018 ekor, Kabupaten Bulukumba 878 ekor, Kabupaten Takalar 711 ekor, Kabupaten Barru 351 ekor, Kabupaten Pinrang 342 ekor, Kabupaten Enrekang 203 ekor, dan Kabupaten Luwu sebanyak 204 ekor.

"Kami bersama teman-teman di daerah terus berupaya mempercepat program vaksinasi untuk menekan penyebaran PMK di Sulsel. Untuk stok vaksin PMK saat ini masih tersisa 158.467 dosis," ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov Sulsel bersama 15 kabupaten dan kota membentuk satuan tugas (satgas) penanganan dan pencegahan penyebaran PMK yang sudah menjangkiti hewan ternak di sejumlah daerah setempat.

Baca juga: 50.646 ternak Sulsel telah divaksinasi PMK

Baca juga: Sebanyak 520 ekor ternak di Sulsel terinfeksi PMK


Belasan daerah yang telah membentuk satgas PMK itu masing-masing Kabupaten Pinrang, Tana Toraja, Toraja Utara, Pangkep, Jeneponto, Bone, Kabupaten Luwu Utara, Parepare, dan Makassar. Sedangkan Barru, Sinjai, dan  Wajo membentuk Satgas intern Dinas. Sementara Enrekang membentuk tim kewaspadaan PMK, serta Soppeng (Posko Kewaspadaan PMK Dinas Peternakan).

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022