Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyiapkan anggaran bantuan untuk enam rumah warga yang hancur akibat diterjang tanah longsor di Kecamatan Bungbulang agar bisa kembali dibangun untuk tempat tinggal yang layak.

"Kondisi rumah rusak berat, ini kebijakan pemerintah daerah itu per rumah mendapat dana Rp50 juta," kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut, Ahmad Mulyana di Garut, Jumat.

Ia menuturkan bencana alam longsor itu telah menghanyutkan tiga rumah, dan tiga rumah lagi rusak berat yang tidak bisa lagi ditempati.

Pemerintah, kata dia, telah melakukan langkah pengecekan dan memutuskan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah mereka yang hancur dengan besaran dana masing-masing sebesar Rp50 juta.

"Dengan Rp50 juta dengan kondisi ini, insya Allah ini akan terwujud suatu bangunan rumah tinggal yang cukup permanen," katanya.

Baca juga: BNPB: Tanah longsor di Kabupaten Garut lebih tinggi dari banjir
Baca juga: Banjir dan tanah longsor berdampak pada 3.702 warga di Garut

Ia berharap adanya bantuan kerohiman dari pemerintah daerah itu bisa digunakan untuk membangun rumah di tempat lain yang aman dari ancaman bahaya bencana longsor.

Terkait realisasi dana tersebut, kata dia, secepatnya akan diberikan setelah proses administrasi selesai, dan dana akan dikirimkan ke rekening korban bencana alam.

"Insya Allah minggu depan, dana itu mungkin bisa masuk ke rekening yang terdampak bencana," katanya.

Bupati Garut Rudy Gunawan yang sudah meninjau daerah terdampak bencana menyatakan bantuan dari pemerintah itu merupakan stimulan, selebihnya diharapkan ada pihak lain yang ikut gotong royong membangun rumah korban bencana alam.

Terkait bencana alam itu, kata dia, harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat agar tidak tinggal atau membangun rumah di daerah rawan bencana longsor.

Bencana tanah longsor itu menimpa pemukiman rumah warga pada 26 Oktober 2022 setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa karena seluruh penghuninya sudah mengosongkan rumahnya ketika ada tanda-tanda bahaya potensi longsor.

Baca juga: Pemkab Garut perpanjang tanggap darurat bencana banjir dan longsor

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022