Trenggalek (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie, meluruskan informasi tentang jumlah korban tewas akibat banjir lumpur dan longsor di Trenggalek yang simpang siur. "Jangan sampai ada perbedaan lagi. Yang benar korban tewas 13 orang," katanya di pendopo Kabupaten Trenggalek, Sabtu, usai menerima paparan Bupati Trenggalek, H Soeharto. Didampingi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Saifullah Yusuf, Menko Kesra juga menyerahkan bantuan ke Pemkab Trenggalek berupa uang tunai Rp250 juta, 100 ton beras, 66 dos mie, 2.000 tikar, 5.000 sarung, 5.000 selimut, 200 kaos, dan satu unit mobil Siaga Bencana. Usai acara yang juga dihadiri Gubernur Jawa Timur, H Imam Utomo itu, Ketua Satkorlak Trenggalek, Makhsun Ismail, yang juga Wakil Bupati setempat, tampak bersitegang dengan pers soal informasi jumlah korban tewas yang simpang siur. Menanggapi kesimpangsiuran informasi itu, Bupati Trenggalek H Soeharto ketika dikonfirmasi ANTARA menegaskan, bahwa informasi jumlah korban tewas yang sudah pasti memang sebanyak 13 orang. "Kalau ada yang menyebut lebih dari itu sifatnya masih dari mulut ke mulut. Misalnya, hari ini, saya menerima informasi adanya seorang nenek di Kecamatan Pogalan yang tewas, tapi saya belum berani mendata, sebab belum ada kepastian," katanya. ANTARA mencatat kesimpangsiuran itu berawal dari pernyataan Bupati Trenggalek pada 20 April, yang menyebut jumlah korban tewas sebanyak 15 orang, tapi Posko Informasi Bencana Alam Trenggalek sendiri dalam waktu yang sama melansir jumlah korban tewas 16 orang. Setelah itu, Posko Informasi Bencana Alam Trenggalek melansir jumlah korban tewas terbaru (21/4) sebanyak 19 orang, namun ANTARA mencatat 20 korban tewas, karena data dari Posko Informasi yang dicetak dan beredar di kalangan pers drbrlumnys dudsh menyebut 16 korban tewas, kemudian ditambah empat korban tewas yang ditemukan pada 21 April itu. Kesimpangsiuran itu terjadi juga akibat temuan sejumlah korban tewas yang sebelumnya sudah didata, dilaporkan sebagai temuan korban baru, hingga jumlah total sempat disebut mencapai 23 orang tewas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006