Boyolali, 22/4 (ANTARA) - Sekitar 90 orang penduduk Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kabupaten Boyolali mulai dievakuasi ketempat aman, sehubungan aktivitas Gunung Merapi yang terletak diperbatasan Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta terus meningkat. Keterangan yang dihimpun ANTARA News di lokasi Dusun Stabelen, Sabtu, dari 90 orang warga tersebut di antaranya balita, ibu hamil, usia lanjut, dan warga yang sedang sakit. Mereka dievakuasi ke lapangan Samiran Kecamatan Selo dengan 2 truk dan mobil Ambulan. Menurut Lurah Tlogolele Budi Harsono, sehari sebelumnya (Jumat) warga Stabelan yang jaraknya hanya 3,5 Km dari puncak Merapi sudah diberikan pengarahan, dan mereka mau meninggalkan tempat tinggalnya sehubungan aktivitas Merapi yang terus meningkat. "Dalam evakuasi ini kami tidak memaksa warga, mereka dengan kesadaran sendiri khususnya ibu hamil, balita, dan usia lanjut. Bagi warga yang tidak mau dievakuasi ya tidak dibawa," katanya. Semua ini dilakukan atas rekomendasi pihak instansi terkait dan BPPTK Yogyakarta untuk memudahkan Tim SAR dalam evakuasi, jika Merapi meletus, jelasnya. Dusun Stabelan, dan Tlogolele memang sangat dekat sekali dengan puncak Merapi. Karenanya, peningkatan aktivitas Merapi seperti sekarang ini, yang di antaranya ditandai dengan getaran cukup tinggi, maka tidak bisa dibayangkan jika gunung ini meletus, kemudian mengeluarkan lava panas melewati dusun ini, pasti semua yang terkena hangus dan musnah. Seperti yang dilakukan Warga Dusun Stabelan, Ninik (40), yang ikut dievakuasi dengan membawa dua anaknya yang masih balita. "Mbah buyut Petruk arep kerja, atau eyang petruk penjaga Merapi menurut kepercayaan warga setempat mau mengeluarkan lavanya," katanya. Warga lain, kasno (60) mengaku ikut dievakuasi karena mengikuti perintah, apalagi mereka merasa sudah tua, jika terjadi letusan mereka tidak bisa lari lantaran kakinya sakit. Dalam evakuasi itu disaksikan Gubenur Jateng Mardiyanto dan Bupati Boyolali Sri Moeljanto didampingi Kapolres, dan Dandim Boyolali serta pejabat Muspida daerah ini.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006