Denpasar, Bali (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan para kandidat Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) harus siap kalah dalam pertarungan memperebutkan kursi pucuk pimpinan partai. "Siap berdemokrasi juga harus siap kalah, karena ketua parpol hanya satu, jadi yang lain harus siap kalah," kata Wapres Jusuf Kalla mengingatkan para kandidat saat pembukaan Muktamar PBR di Denpasar, Bali, Sabtu malam. "Kalau tidak siap kalah, maka hanya akan memunculkan parpol-parpol kecil baru sehingga tidak bermakna," tambah Wapres. Padahal, tambahnya, tujuan parpol adalah menegakkan demokrasi untuk mencapai tujuan bangsa yakni kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Karena itu, tambahnya, agar parpol bisa menjalankan fungsinya secara demokratis, maka parpol tersebut juga harus demokratis artinya siap untuk kalah dan siap untuk mengakui kemenangan orang lain. Kalau berbicara sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, mungkin saja Golkar senang jika banyak parpol yang pecah kecil-kecil, karena nanti tidak banyak saingan," kata Wapres yang disambut tepuk tangan peserta muktamar. Namun, lanjutnya, jika sebagai pemerintah justru tidak senang karena akan susah kalau banyak parpol yang pecah. "Karena kalau banyak parpol yang kecil-kecil tentu bukan hal positif yang akan dihasilkan," kata Wapres. Oleh karena itu, Wapres mengingatkan bahwa tujuan parpol adalah juga tujuan bangsa, bukan hanya sekedar agar menang. "Buat apa ada parpol tanpa menjalankan demokratisasi itu sendiri. Di samping harus mencapai tujuan, juga harus melalui proses yang baik," kata Wapres. Selain itu, Wapres juga mengingatkan para peserta bahwa muktamar islah kali ini adalah jalan terakhir menyelamatkan partai. "Tak pernah ada islah yang kedua. Jadi kalau tak berhasil yaaa... bubar saja," kata Wapres mengingatkan. Muktamar PBR kali ini berlangsung dari tanggal 22 s/d 24 April 2006. Dalam muktamar kali ini terdapat lima kandidat Ketua Umum yakni Djafar Badjeber, Zaenal Ma`arif, Bursah Zanubi, Ade Daut Nasutiton dan Ismail Royan. Hadir dalam pembukaan muktamar selain Wapres Jusuf Kalla juga Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud yang selama ini bertindak sebagai mediator dalam proses islah PBR. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006