Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani mengatakan, penyaluran calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ke negara penempatan sudah melampaui target tahun 2022 sebanyak 150 ribu orang.

"Per 1 Januari 2022 hingga 7 November 2022, penempatan seluruh skema sudah 150.640 orang. Artinya sudah melampaui target," ujar Benny saat pelepasan 175 orang CPMI program kerja sama antara pemerintah Republik Indonesia dengan Korea Selatan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.

Benny memperkirakan pemberangkatan CPMI ke negara-negara penempatan bisa mencapai sebanyak 170.000 orang pada akhir Desember 2022.

Apalagi untuk mencapai Desember masih tersisa sekitar dua bulan lagi untuk menambah jumlah penempatan CPMI saat ini. "Bisa tembus ke angka 170.000-an, kalau melihat ada waktu dua bulan lagi," kata Benny.

Salah satu negara yang menjadi fokus penempatan ialah Korea Selatan lewat program G to G (Government to Government) atau antarpemerintah.

Per hari ini, keberangkatan ke Korea Selatan sudah memasuki angkatan ke 90 dan 91. "Untuk yang terbang nanti malam dan besok malam ada 175 orang yang akan diberangkatkan," kata Benny.

Keberangkatan CPMI program G to G ke Korea Selatan sudah dilakukan sejak tanggal 21 Desember 2021 silam. Total sebanyak 10.486 CPMI jalur pendaftaran 2019-2020 sudah bekerja di Korea Selatan, menjadi pegawai di bidang manufaktur hingga perikanan.

​​​​​Total masih ada lebih kurang 1.000 orang CPMI Korea Selatan angkatan 2019 dan 2020 yang kami mau selesaikan penempatannya hingga akhir tahun. "Untuk minggu depan kami akan kembali memberangkatkan sekitar 350 orang," kata Benny.
Baca juga: BP2MI sebut Korsel masih terima pekerja migran Indonesia
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022