Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur mengandalkan 14 taman di wilayah tersebut untuk antisipasi dan meminimalkan potensi banjir pada musim hujan.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Djauhar Arifin mengatakan, selain 14 taman ada juga lima hutan kota yang dilengkapi dengan danau retensi sebagai pengendali banjir.

"Salah satu fungsi taman dan hutan kota ini adalah sebagai pengendali banjir/genangan. Di Jakarta Timur ada 14 taman dan lima hutan kota. Seluruhnya berfungsi dengan baik," kata Djauhar Arifin di Jakarta, Selasa.

Djauhar menambahkan, 14 taman tersebut memiliki luasan danau retensi 84.323 meter persegi. Sedangkan untuk lima hutan kota luasan danau retensi mencapai 142.871 meter persegi (m2).

Baca juga: Pemkot Jaktim percepat pembangunan Embung Kramat Jati
Baca juga: Sudin SDA Jaktim siagakan 1.156 satgas hadapi musim hujan

Ke-14 taman sebagai pengendali banjir/genangan itu, yakni RTH Taman Bambu Jalan Pagelarang, Setu (Cipayung) seluas 2.458,72 meter persegi.

Kemudian Taman Kembang Sepatu (Setu) seluas 1.027 meter persegi, Taman Mandor Hasan (Bambu Apus) seluas 455,61 meter persegi, Taman PPA Depsos 1 dan 2 (Bambu Apus) seluas 687,58 meter persegi danTaman Cempaka (Cilangkap) 12,328,89 meter persegi.

Selanjutnya, RTH Taman Bluntas Jalab Manunggal II (Ceger) seluas 14.516 meter persegi, Taman Salix jPondok Ranggon) seluas 5.338 meter persegi, Taman Al Umar 1 (Lubang Buaya) seluas 943,50 meter persegi, RTH Taman Kumis Kucing Jl. Kumis Kucing (Cibubur) seluas 816,56 meter persegi.

Taman Abdul Rachman (Cibubur) seluas 565,8 meter persegi, Taman Palem (Ciracas) seluas 612,84 meter persegi, Taman Waru (Kelapa Dua Wetan) seluas 338,16 meter persegi, Situ Kelapa Dua (Kelapa Dua Wetan) seluas 56.000 meter persegi. Selain itu Taman Ujung Menteng
(Cakung) seluas 563,63 meter persegi.

Dia mengatakan, keberadaan taman tersebut juga berfungsi sebagai penyegaran udarabyang mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro.

"Taman juga untuk menyerap air hujan, pengendali banjir dan pengatur tata air. Selain itu juga untuk memelihara ekosistem," ujar Djauhar.
 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022