Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Rempah Nasional Titi Jusup Maksudi mengatakan pihaknya menyiapkan transformasi digital Jalur Rempah melalui pembentukan loka pasar rempah Nusantara.

“Zaman dulu Indonesia dikenal dengan kejayaannya sebagai penghasil rempah-rempah tapi sekarang mulai tenggelam. Maka ini yang ingin kami bangkitkan kembali supaya masyarakat dunia, khususnya para pembeli di luar negeri tahu bahwa rempah Indonesia tetap ada dan berkualitas,” ujar Titi di Jakarta, Rabu.

Titi menjelaskan banyak pembeli dari luar negeri yang tertarik dengan komoditas rempah Indonesia. Namun mereka kesulitan untuk mengakses langsung pembelian rempah dari para pelaku usaha maupun petani.

Oleh karena itu, pihaknya menggandeng PT Teknologi Cakra Internasional untuk membentuk aplikasi loka karya yang khusus untuk jual beli produk rempah dan turunannya.

“Dengan adanya aplikasi ini maka para petani, koperasi, maupun pelaku usaha komoditas rempah akan lebih dimudahkan menjual produk mereka secara langsung ke pembeli, baik di dalam negeri maupun luar negeri tanpa harus melalui tengkulak,” jelas dia.

Baca juga: Kemendikbudristek bangun kapal untuk dukung revitalisasi jalur rempah
Baca juga: Wapres minta diaspora Indonesia di Mesir jadi penghubung jalur rempah

Tidak hanya membantu dalam proses pemasaran melalui aplikasi digital, Asosiasi Rempah Nasional juga akan melakukan pendampingan dan bimbingan kepada para pelaku usaha yang menjadi anggotanya untuk menghasilkan produk rempah berkualitas, termasuk membuat pengemasan yang menarik, hingga mengatur keuangan dalam berbisnis.

“Dengan kita memperbaiki dari hulunya maka ini akan dapat mendorong kualitas dan daya saing rempah nasional yang pada akhirnya dapat mengembalikan kejayaan rempah Indonesia sekaligus memperbaiki ekonomi para petani dan pelaku usaha rempah-rempah dan membawanya ke dunia internasional,” imbuh dia.

Perwakilan dari PT Teknologi Cakra Internasional, Maya Miranda Ambarsari, menyambut positif pembentukan Asosiasi Rempah Nasional. Apalagi dia menilai rempah Indonesia sebagai harta karun berharga dan warisan leluhur yang harus dilestarikan.

Pihaknya mendukung pengembangan potensi rempah nasional dengan menghidupkan kembali Jalur Rempah secara langsung dan melalui pemanfaatan teknologi digital.

“Dengan adanya asosiasi ini maka memberi kesempatan kepada kita semua bahwa sudah ada satu wadah sebagai payung yang tidak hanya mengakomodir produk-produk rempah Indonesia tetapi juga membantu para petani dan pelaku usaha melalui pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat memperluas pangsa pasar baik di dalam maupun luar negeri,” kata Maya.

Baca juga: Jalur Rempah upaya ubah paradigma masyarakat
Baca juga: Kemendikbudristek usul Jalur Rempah sebagai warisan budaya pada 2024
Baca juga: Muhibah Budaya Jalur Rempah mempererat persatuan dan kesatuan

 

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022