Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamankes) Dante Saksono Harbuwono berharap Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) bisa menjadi salah satu pusat jantung terbaik di Asia melalui kehadiran gedung baru “ventricle building” yang diresmikan pada Rabu.

“Untuk layanan yang baru ini, kami berharap bahwa dengan dukungan gedung yang baru ini yang telah dibangun oleh dr. Iwan Dakota (Direktur Utama RSJPDHK) dan kawan-kawan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita ini akan menjadi salah satu center terbaik di Asia,” kata Dante saat dijumpai wartawan di RSJPDHK, Jakarta, Rabu.

Pada kesempatan yang sama dalam acara “soft launching” gedung baru “ventricle building”, Dante turut meninjau dan mengunjungi berbagai fasilitas baru di paviliun tersebut. Dia mengatakan pihaknya cukup senang mendapat masukan dari Direktur Utama RSJPDHK tentang penjelasan mengenai fasilitas yang ada di paviliun ventrikel baru, terutama beberapa fasilitas tunjangan yang menambah jumlah fasilitas layanan misalnya kamar operasi untuk anak-anak.

“Kamar operasi anak-anak ditambah menjadi 10 kamar operasi dan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan angka operasi yang masih dibutuhkan untuk anak-anak di Indonesia,” kata Dante.

Baca juga: "Ventricle building" RS Jantung Harapan Kita diresmikan Wamenkes
Baca juga: Poliklinik jantung Griya Kardia hadir untuk warga Jakarta

Pelayanan transplantasi jantung akan dihadirkan di gedung baru milik RSJPDHK tersebut melalui kerja sama dengan UCLA Health dan Utrech Medical Center of Utrech. Selain itu, RSJPDHK juga berupaya membangun kerja sama dengan Clifton Clinic di Amerika dengan target kesepakatan yang direncanakan terwujud pada Desember.

“Mudah-mudahan dengan sign (penandatanganan kerja sama pada Desember) ini, maka akan meningkatkan dan meng-upgrade tidak hanya kerja sama di bidang teknik kedokteran tapi juga operasional manajemen di RSJPDHK sehingga mempunyai kapasitas dan kualitas yang internasional,” kata Dante.

Dia juga menilai bahwa sumber daya dan fasilitas yang dimiliki pihak rumah sakit sebenarnya sudah cukup memadai dan selanjutnya akan menunggu realisasi pelayanan transplantasi jantung dalam waktu mendatang.

“Transplantasi jantung tentu nanti akan dikembangkan di kemudian hari di gedung ventrikel ini karena sudah mempunyai, sebenarnya sumber dayanya sudah ada, kemudian fasilitasnya juga sudah cukup. Tinggal nanti kita minta dr. Iwan dan teman-teman untuk merealisasikannya,” katanya.

Baca juga: Kemenkes siapkan RSUP Papua Barat sebagai RS rujukan nasional
Baca juga: Erick Thohir apresiasi kehadiran Rumah Sakit Otak dan Jantung Makassar

Dante mengingatkan bahwa transplantasi jantung masih menjadi masalah karena Indonesia selama ini belum memiliki pelayanan tersebut. Di sisi lain, Direktur Utama RSJPDHK Iwan Dakota menambahkan bahwa sebenarnya banyak pasien yang membutuhkan pelayanan tersebut namun permasalahannya pihaknya belum sampai ke taraf transplantasi jantung.

“Tapi kami mengarah ke sana (transplantasi jantung). Sampai hari ini upaya kami untuk bridging sampai ke (pelayanan) transplantasi itu ada upaya-upaya lain termasuk kami mengembangkan stem cell therapy,” kata Iwan.

Dante mengatakan salah satu yang terpenting dalam pelayanan transplantasi jantung adalah membuat jejaring. Oleh sebab itu, nantinya RSJPDHK akan bekerja sama dengan beberapa rumah sakit yang lain. Terkait jejaring untuk pelayanan transplantasi jantung, Dante mengatakan pihaknya akan membuat regulasi atau aturannya.

“Karena bukan cuma (tentang) orang yang akan ditransplantasi, tapi sumber transplantasinya itu mesti berasal dari sumber yang jantungnya masih bagus, sudah ada kematian batang otak, dan jantungnya masih bisa ditransplantasikan. Untuk itu nanti kita mungkin bekerja sama tidak saja dari satu rumah sakit, tapi dari beberapa rumah sakit yang ada,” kata Dante.

Baca juga: Pertamedika bangun rumah sakit khusus otak, jantung, kanker di Bandung

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022