Denpasar (ANTARA News) - Menguatnya dukungan dua kandidat calon ketua umum (ketum) pada Partai Bintang Reformasi (PBR), Bursah Zarnudi dan Zaenal Ma'arif dan Bursah Zarnubi, dalam mekanisme pemilihan, membuat peserta Muktamar PBR tampak jenuh, menjadikan tiga kandidat lain, Djafar Badjeber, Ade Daud Nasution, serta Ismail Royan akan tampil menjadi pilihan alternatif. "Kalau merasa jenuh dengan berbelitnya penyelesaian masalah mekanisme pemilihan, diperkirakan ini berlarut-larut, akan bisa terjadi pergeseran kekuatan sehingga muncul kuda hitam dalam Muktamar PBR 2006," kata Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBR Sulut, Arsyad Mandiri ditemui di sela-sela Muktamar PBR di Denpasar, Senin. Dia tidak bisa memastikan siapa yang akan muncul sebagia "kuda hitam". "Yang pasti kuda hitam ini bisa muncul karena mempunyai kekuatan moralitas yang dan integritas yang baik," ujarnya. Salah seorang peserta muktamar dari Riau, yang tidak mau disebut namanya menyatakan lelah dengan "pertarungan" kubu Zaenal dan Bursah. Kendai demikian, kandidat Ketum PBR Bursah Zarnubi menyatakan peserta optimis tidak terlalu memikirkan kelelahan, tapi figur yang memiliki program kerja jelas dan idak memiliki caca moral. Dia menyatakan optimis, dengan sisem pemilihan satu delegasi sau suara sesuia AD/ART PBR, maka ia kana memperoleh sedikinya 322 suara dari 471 suara delegasi Muktamar PBR. Sebanyak 322 suara itu berasal dari 306 suara dewan pimpinan cabang (DPC), 14 DPD dan 2 suara ormas pendukung. Sementara iu, kandidat Ketum PBR yang lain Ade Nasution mengaku masih mematangkan koalisi bersih (damai), yang dibangunnya bersama kandidat Djafar Badjeber. Koalisi yang dibangunnya menawarkan kepemimpinan yang bersih dan tanpa ada premanisme. "Kalau kandidat lain mempersoalkan menggunakan 'one delegation one vote" atau 'one men one vote', kami tidak akan masuk ke perdebatan itu," katanya. Pelaksanaan Muktamar PBR, yan direncanakan 22-24 April 2006, mundur hingga 25 April 2005 karena adanyaa kendala adminisrasi bagi alon peserta dengan kepengurusan ganda sehingga dalam sehari (23/4) panitia hanya melakukan tugas registrasi bagi caloan peserta Mukatmar. Sebelumnya ada aksi penusukan sesama kader PBR Kalsel terjadi pada (23/4). Kader PBR dari DPC Banjarmasin Ahmadi Daeng ditusuk kader PBR dari DPC Balangan Hulu Sungai Utara, Nanang Ali Yahya. Noorifansyah, saksi yang diperiksa polisi, menjelaskan kalau per4istiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Awalnya Daeng dan Nanang Ali salaing ejek. "Entah siapa yang mengawali tiba-tiba Nanang diserang kelompok Ahmadi. Karena dikeroyok dan tangannya terluka, akhirnya Nanang mencabut pisau dan menusukkannya ke paha kanan Daeng," katanya. Agenda Muktamar PBR hari kedua, Senin malam (24/4) akan diisi rapa pleno akan memutuskan mekanisme sistem pemilihan ketum, ketua dewan syuro dan pengesahan revisi AD/ART PBR.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006