London (ANTARA) - Rishi Sunak akan menjadi perdana menteri Inggris pertama dalam 15 tahun yang akan menghadiri KTT Dewan Inggris-Irlandia pada Kamis dan bertemu dengan para pemimpin dari beberapa pemerintahan yang didelegasikan dari Skotlandia dan Wales, dalam upayanya untuk kembali membangun hubungan.

Sunak, yang menjabat lebih dari dua pekan lalu, akan bertemu dengan rekannya dari Irlandia, Micheal Martin menjelang KTT di North West England, serta Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon dan Menteri Pertama Wales Mark Drakeford.

Sturgeon, yang ingin mengadakan referendum kemerdekaan Skotlandia kedua tahun depan, mengkritik pendahulu Sunak, Liz Truss, karena tidak menghubunginya selama masanya selama tujuh pekan penuh gejolak sebagai perdana menteri.

Dewan Inggris-Irlandia didirikan sebagai bagian dari kesepakatan damai Perjanjian Jumat Agung Irlandia Utara untuk mempromosikan kerja sama antara Republik Irlandia dan Inggris.

KTT, yang berlangsung dua kali dalam setahun, biasanya dihadiri oleh perdana menteri Irlandia serta menteri pertama Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Tidak ada pemimpin Inggris yang menghadiri KTT tersebut sejak 2007.

"Kami menghadapi tantangan besar dari gejolak ekonomi global sampai perang di Eropa. Jadi, mari kita bersikap pragmatik. Mari bekerja bersama untuk kepentingan kita bersama," kata Sunak dalam KTT nanti, menurut kutipan awal yang disediakan oleh kantornya.

"Mari kita berikan yang terbaik untuk semua rakyat d seluruh pulau besar ini dan kita bangun masa depan yang tidak ditentukan oleh perpecahan, tetapi oleh persatuan dan harapan."

Di sela-sela KTT, Sunak akan bertemu dengan beberapa kepala pemerintahan yang didelegasikan untuk memperbarui agenda menjelang pernyataan fiskal pemerintahannya pada 17 November.

Dalam pernyataan fiskal tersebut, Pemerintah Inggris diperkirakan akan memaparkan pemangkasan pengeluaran dan kenaikan pajak untuk mengisi kekurangan keuangan publik sebesar 50 miliar pounds (sekitar Rp895,3 triliun).

Menteri keuangan Jeremy Hunt akan bergabung dalam diskusi tersebut secara virtual.

Sunak juga akan kembali menegaskan komitmennya untuk memulihkan kembali Eksekutif Irlandia Utara, sehari setelah Pemerintah Inggris mendorong kembali tenggat waktu untuk menyelenggarakan pemilu baru di provinsi tersebut.

Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris tekankan perlunya perubahan signifikan protokol Irlandia Utara
Baca juga: Inggris dan Irlandia berbalas cuitan tentang kesepakatan Brexit
Baca juga: Inggris: Aturan Brexit terkait Irlandia Utara amat berbahaya

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022