Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah tokoh Islam yang bertemu dengan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni di Jakarta, Senin, meminta pemerintah bersikap tegas dalam menangani kasus-kasus penodaan ajaran agama termasuk terhadap aliran Ahmadiyah. "Pemerintah harus mengambil sikap tegas terhadap aliran-aliran ini karena jika tidak, hal ini dapat mengganggu stabilitas politik dan keamanan," kata Ahmad Sumargono, salah satu tokoh Islam yang hadir dalam pertemuan itu. Hal senada diungkapkan pula oleh tokoh Islam yang lain seperti Mashadi dari Forum Umat Islam (FUI), Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Hussein Umar, Hartono Ahmad Jaid dan Adian Husaini. Menurut pendapat mereka, Ahmadiyah bukan merupakan bagian dari Islam dan tidak boleh melakukan dakwah di kalangan umat muslim dengan mengaku sebagai bagian dari Islam. Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) pun, menurut mereka, dengan tegas telah menyatakan Ahmadiyah bukan bagian dari Islam. "Negara-negara yang tergabung dalam OKI telah mengambil sikap tegas terhadap keberadaan aliran Ahmadiyah di wilayah mereka," kata Mashadi dan menambahkan bahwa pemerintah Indonesia seharusnya juga mengambil tindakan yang sama. "Jika hal itu tidak dilakukan maka masyarakat akan bertindak sendiri-sendiri dan itu akan mengganggu stabilitas," ujarnya. Menanggapi permintaan sejumlah tokoh Islam tersebut, Menteri Agama mengatakan sikap pemerintah dalam hal ini pada dasarnya sudah jelas. "Dalam Islam ada harga mati, yakni mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Jadi kalau ada aliran yang mengakui keberadaan nabi lain setelah Muhammad maka ia adalah sesat. Itu tidak benar," ujarnya. Namun dalam hal ini, ia tidak mentolelir tindak kekerasan dan perusakan, "Itu tetap tidak boleh dilakukan karena merupakan tindak kriminal," katanya. Menurut dia, bila pengikut Ahmadiyah masih tetap pada keyakinannya akan kenabian Mirza Gulam Ahmad maka lebih baik mereka membentuk agama baru. "Mereka tidak boleh berdakwah di kalangan umat Islam dan mengajak umat Islam untuk masuk ke dalam kelompok mereka," katanya. Sebab, ia melanjutkan, setiap manusia di dunia memiliki kebebasan dalam beragama, namun kebebasan itu tidaklah sempurna karena dibatasi oleh kebebasan orang lain.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006