Nagan Raya (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menggelar Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) untuk masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

"Program P2P ini bertujuan sebagai pelaksanaan fungsi pendidikan Bawaslu RI, meningkatkan pengawasan partisipatif masyarakat, dan sarana pendidikan pemilu bagi masyarakat," kata Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu RI Lelly Suhenty dalam keterangan tertulis diterima di Nagan Raya, Aceh, Jumat

Menurutnya, kegiatan Program P2P diikuti 100 orang peserta dari berbagai komponen masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Simeulue dan Kota Subulussalam berlangsung di salah satu hotel di Nagan Raya.

Ia mengatakan demokrasi adalah milik seluruh masyarakat Indonesia, termasuk kaum perempuan.

Dia mengatakan pemberdayaan perempuan bukan tugas mereka semata. "Pemberdayaan perempuan akan berjalan apabila laki-laki memiliki komitmen terhadap pelibatan perempuan dalam pengawasan partisipatif kepemiluan," kata Lelly.

Baca juga: Staf Ahli Bawaslu sebut demokrasi bangun keakraban
Baca juga: Bawaslu RI: Perbawaslu penanganan pelanggaran usung konsep satu pintu


Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Panwaslih Provinsi Aceh Marini menyampaikan bahwa kegiatan pengawasan partisipatif masyarakat di Nagan Raya merupakan titik terakhir dari rangkaian program yang dilaksanakan selama ini di Provinsi Aceh.

"Ke depan, kami berharap peserta dapat berkolaborasi dengan masyarakat untuk membentuk kelompok yang konsen mengawal penyelenggaraan demokrasi secara partisipatif," harap Marini.

Ketua Panitia Pelaksana Program P2P, R. Alief Sudewo mengatakan kegiatan tersebut bertemakan "Perempuan Berdaya Mengawasi".

Ia menyebutkan peserta berasal dari komponen organisasi masyarakat sipil, organisasi perempuan, disabilitas, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi mahasiswa dengan komposisi 60 persen perempuan dan disabilitas.

"Kegiatan ini bertujuan membentuk masyarakat yang partisipatif mengawal pemilu dan memiliki keadilan gender, berani, dan mandiri," tegas Alief Sudewo.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022