Jakarta (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20 dan kunjungan Asia Tenggara untuk memperkuat tatanan internasional dan hubungan perdagangan.

 Scholz telah berangkat dalam perjalanan ke Asia Tenggara pada Sabtu (12/11), kata Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dalam keterangannya pada Senin.

Salah satu agenda utama kunjungan Scholz ke Asia Tenggara, menurut Kedubes Jerman, adalah mengikuti KTT G20 di Bali, Indonesia, yang didahului dengan dua pemberhentian di Vietnam dan Singapura.

Dalam kunjungannya ke Asia Tenggara, Scholz akan melakukan sejumlah pembicaraan yang berfokus untuk mempromosikan perdagangan berbasis aturan yang bebas dan terbuka dengan Asia dan memperkuat ketertiban dan stabilitas global.

"Perjalanan empat hari ini dilakukan mengingat keterlibatan Jerman yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik," kata Kedubes Jerman.

Scholz dijadwalkan tiba di Bali pada Senin malam dan akan mengikuti KTT G20 selama dua hari ke depan yang akan dimulai pada Selasa (15/11) di bawah tema Kepresidenan G20 Indonesia "Pulih Bersama, Bangkit Lebih Kuat".

Dalam tiga sesi kerja, para kepala negara dan pemerintahan G20 akan bertukar pandangan tentang isu-isu krusial, seperti ketahanan pangan global, transisi energi berkelanjutan, arsitektur kesehatan global dan transformasi digital.

Sebelum perjalanan ke Bali, Scholz singgah pertama kali di Hanoi untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah Vietnam dan mengadakan pertemuan bisnis pada Minggu (13/11).

Dalam pemberhentian keduanya di Singapura, Scholz mengikuti Konferensi Asia-Pasifik untuk Bisnis Jerman (APK) ke-17 yang berlangsung pada 13-14 November di Singapura.

Kanselir Jerman itu akan melakukan perjalanan kembali ke Berlin pada Rabu malam (16/11).

Baca juga: Pejabat Jerman: G20 akan berjuang untuk menyepakati komunike di KTT
Baca juga: Jerman tak harapkan pengawal Erdogan yang didakwa ikuti KTT G20
Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke Turki dan hadiri KTT G20 di Jerman

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022