Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan inklusivitas dan perlindungan tenaga kerja, termasuk bagi perempuan dan penyandang disabilitas dalam Labour20 (L20) Summit yang digelar di Kuta, Bali pada hari ini.
“Kita perlu memastikan tempat kerja yang inklusif. Dengan inklusivitas, lingkungan kerja yang kondusif dan produktivitas yang lebih tinggi lebih mungkin tercapai, “ ucap Airlangga dalam acara L20 Summit seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Indonesia juga telah mewajibkan untuk mempekerjakan sekurang-kurangnya satu persen penyandang disabilitas dari total tenaga kerja. Untuk membentuk pertumbuhan dan produktivitas yang berkualitas, pelaku usaha perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tenaga kerja dan penyandang disabilitas.
Airlangga pun berharap agar L20 dapat berkontribusi pada upaya bersama dalam mempromosikan pekerjaan inklusif.
“Adopsi keterampilan baru sangat penting. Selama tahun-tahun awal pandemi, sekitar 255 juta tenaga kerja penuh waktu hilang dan mengakibatkan penurunan pendapatan tenaga kerja global sebanyak 8,3 persen tahun ini,” ungkapnya.
Di era digitalisasi yang tak terbendung lagi saat ini, kata dia, peningkatan kerangka perlindungan sosial menjadi hal yang sangat penting, serta terdapat kebutuhan untuk membangun kembali keterampilan tenaga kerja baru dan melatih kembali yang sudah ada agar mampu beradaptasi dengan sifat pekerjaan baru.
Ia menyampaikan Program Kartu Prakerja yang diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia telah dirancang untuk memenuhi tujuan tersebut, serta mampu untuk mempersiapkan generasi berikutnya dengan perangkat pengetahuan baru dan pada saat yang bersamaan mampu meningkatkan inklusi keuangan.
Baca juga: Menko: Kerja sama sektor publik-privat penting soal isu pekerja
Baca juga: Menko Airlangga ajak investor jadi bagian dari transformasi Indonesia
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022