Jakarta (ANTARA) - Perusahaan kuliner multibrand Hangry yang baru merayakan ulang tahun ketiga mengungkapkan rencana untuk mengembangkan jenama makanan baru yang akan diperkenalkan pada 2023.

"Setelah mengakuisisi Accha, kami masih proses menyebarkannya ke 80-an outlet Hangry," kata President of Hangry Andreas Resha di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Hidangan ala Jepang untuk si buah hati

Setelah proses itu rampung, Andreas mengemukakan Hangry akan fokus mengembangkan jenama diperkenalkan secara internal yang kemungkinan akan dihadirkan tahun depan.

Hangry yang berdiri sejak akhir 2019 awalnya fokus dalam layanan pesan antar mulai membuka restoran makan di tempat.

Jenama di dalam perusahaan itu meliputi Moon Chicken by Hangry, San Gyu by Hangry, Ayam Koplo by Hangry dan Dari Pada by Hangry. Accha menjadi jenama kelima dalam perusahaan ini.

Setelah itu, Hangry juga meluncurkan jenama yang mereka kembangkan sendiri, yakni Wai Thai Food by Hangry pada Agustus lalu dan Pizza Gang by Hangry.

Baca juga: Akuisisi jenama baru, makanan India ramaikan perusahaan kuliner Hangry

Ia menjelaskan alasan Hangry mengembangkan banyak jenama adalah untuk selalu menghadirkan sesuatu yang baru sehingga konsumen tidak merasa bosan.

Brand Manager Marketing Wai Thai Food by Hangry Yohan Ariowibowo menjelaskan makanan bercita rasa Thailand menjadi pilihan jenama yang dipasarkan oleh Hangry karena pihaknya punya temuan bahwa cita rasa Thailand sudah mulai diterima di Indonesia.

"Kami melihat 68 persen orang Indonesia sangat menyukai makanan Thailand dan 41 persen tersebut mengonsumsi 2-3 kali makanan Thailand dalam beberapa bulan tersebut," kata Yohan.

Lewat jenama ini, dia ingin membawa makanan Thailand yang autentik dengan porsi yang pas.

Dalam kurun tiga tahun, Hangry punya 1,6 juta pelanggan unik dan telah menjual 1,8 juta porsi makanan dan minuman.

Baca juga: Moon Chicken by Hangry hadirkan menu spesial berhadiah Bitcoin

Kenormalan baru
Andreas menjelaskan perkembangan layanan pesan antar makanan yang sudah pesat jadi semakin cepat ketika pandemi terjadi. Itulah alasannya mengapa perusahaan tersebut masih menjadikan layanan antar makanan menjadi bisnis utama.

Saat ini, Hangry memiliki sekitar 50 outlet di Jabodetabek untuk layanan pesan antar makanan, hanya tiga outlet yang dibuat khusus untuk makan di tempat.

Menurut Yohan, perilaku konsumen saat awal pandemi dan saat ini mulai berubah. Menuju kenormalan baru, orang-orang yang tadinya berdiam diri di rumah mulai aktif kembali beraktivitas ke luar rumah.

Itu menjadi tantangan untuk perusahaan agar bisa tetap relevan dan memberi pelayanan optimal.

"Sudah mulai banyak offline, tidak fokus jasa delivery saja, itu tantangannya," kata Yohan.

Andreas menambahkan ada tren perilaku konsumen yang tidak berubah saat mencari makanan, yakni layanan yang praktis dan cepat. Hal itu masih berlaku meski konsumen yang tadinya berada di rumah saja kembali beraktivitas ke luar rumah.

Dalam perayaan ulang tahun ketiga, Hangry memberikan sejumlah penawaran seperti diskon di layanan pesan antara, diskon pembelian takeaway dan diskon di seluruh outlet.



Baca juga: Restoran Moon Chicken usung nuansa luar angkasa futuristik

Baca juga: Rayakan perjalanan dua tahun, San Gyu hadirkan menu "bundling"

Baca juga: Pedas saus Samyang dalam balutan ayam goreng

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2022