Frankfurt (ANTARA) - Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mencatat peningkatan risiko stabilitas keuangan untuk negara-negara zona euro, dan memperingatkan bahwa kemungkinan resesi meningkat di kawasan tersebut.

Pada saat menyampaikan tinjauan stabilitas keuangan ECB di Frankfurt pada Rabu (16/11), Wakil Presiden ECB Luis de Guindos mengatakan bahwa "Menurut penilaian kami, risiko stabilitas keuangan telah meningkat dan resesi teknis di zona euro menjadi lebih mungkin terjadi."

Bertahannya inflasi yang tinggi saat ini merupakan ancaman terbesar bagi stabilitas dan pertumbuhan keuangan, tutur de Guindos, sembari menambahkan bahwa kebijakan moneter ECB harus diarahkan untuk mencapai stabilitas harga.

Dengan semakin sulitnya perusahaan dan rumah tangga membayar utang mereka di lingkungan yang terus memburuk, bank-bank akan mengalami gagal bayar pinjaman yang lebih tinggi dalam jangka menengah, menurut laporan ECB
 
   Dengan semakin sulitnya perusahaan dan rumah tangga membayar utang mereka di lingkungan yang terus memburuk, bank-bank akan mengalami gagal bayar pinjaman yang lebih tinggi dalam jangka menengah, menurut laporan ECB


Jika prospek ini semakin memburuk maka peningkatan frekuensi gagal bayar pinjaman bagi perusahaan tidak dapat dikesampingkan, khususnya perusahaan-perusahaan padat energi, imbuhnya.

Namun, secara keseluruhan sistem perbankan di zona euro dianggap sebagai "posisi yang baik untuk menahan banyak risiko," kata de Guindos.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022