Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin memastikan menampung sebanyak 90 persen eks karyawan Aetra dan Palyja menyusul berakhirnya kerja sama dengan kedua mitranya itu pada 31 Januari 2023.

"Sebanyak 90 persen karyawan Aetra dan Palyja ikut bergabung dengan kami pasca pengakhiran kerja sama dengan mitra," kata  Arief di Jakarta, Kamis.

Menurut Arief dengan bergabungnya karyawan Aetra dan Palyja berarti akan ada penambahan sekitar 2.000 pekerja termasuk 103 karyawan tingkat manajerial ke atas.

Untuk proses administrasi kepindahan para pekerja tersebut, sudah dilakukan  Perumda PAM Jaya  jauh-jauh hari, termasuk sinkronisasi bidang pekerjaan yang akan mereka jalankan.

Meski, kata Arief, posisi karyawan Palyja dan Aetra itu akan berada pada jabatan yang sama terlebih dahulu sampai kemudian dilakukan proses penempatan kembali.

"Untuk administrasi sudah dilakukan. Kemudian kami sudah melakukan sinkronisasi di internal kita untuk bidang pekerjaan. Saat ini, kawan-kawan akan menempati posisi yang sama sampai kemudian kita melakukan remapping (pemetaan kembali) setelah proses pengambilalihan," ucapnya.

Proses rekrutmen sendiri, kata Arief, sudah final dilakukan oleh PAM Jaya, di mana untuk posisi manajer ke atas batas akhirnya adalah Kamis ini, dengan digelarnya  Rapat Manajemen Balai Kota (Town Hall Management Meeting) di Hotel Fairmont, Jakarta.

Meski demikian, Arief menjelaskan kegiatan ini selain untuk rekrutmen final, juga merupakan sosialisasi demi memberikan keyakinan kepada mereka mengenai kepastian perekrutan karyawan Palyja dan Aetra untuk ditampung PAM Jaya seperti disampaikan Agustus 2022 lalu.

Kemudian, kata dia, kegiatan ini bagi level manajer ke atas, adalah demi melakukan identifikasi, sehingga dalam waktu dua bulan sebelum berakhirnya swastanisasi bisa dipastikan semuanya sudah sesuai dengan posisinya dan bisa langsung berjalan.

"Jadi bisa disimpulkan bahwa ini hanya bagian dari  submission (pengajuan) untuk memastikan mereka sudah ada di PAM Jaya karena pekerjaannya tidak ringan, tapi saya sampaikan ini challenging (tantangan) yang harus kita hadapi bersama. Mudah-mudahan tidak terjadi turbulensi  saat pengambilalihan di tanggal 31 Januari 2023 itu," ucapnya menambahkan.

Dengan proses rekrutmen tersebut, kata Arief, tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan Palyja dan Aetra.

"Jadi, pahit manisnya, baik buruknya semua kami terima. Mereka senang yang tadinya enggak jelas, jadi jelas hari ini. Walaupun ada beberapa yang memilih tidak bergabung, tapi PAM Jaya sebagai BUMD tidak memberlakukan pemberhentian karyawan," tuturnya.
Baca juga: PAM Jaya ajak karyawan Palyja-Aetra bergabung untuk cegah PHK
Baca juga: DPRD DKI desak PAM Jaya segera wujudkan sistem pengolahan air minum
Baca juga: PUPR sebut keterbatasan dana jadi tantangan penyediaan air minum DKI

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2022