London (ANTARA) - Badan pembiayaan atau unit investasi swasta Bank Dunia akan membahas paket dukungan 2 miliar dolar AS untuk Ukraina pada pertemuan dewan pada Desember 2022, Lisa Kaestner, manajer regional untuk Ukraina di International Finance Corp (IFC) mengatakan pada Kamis (17/11/2022).

IFC mengharapkan untuk menutupi setengah dari dukungan, yang diperkirakan akan diperpanjang selama 18-24 bulan ke depan, dari para donor, kata Kaestner, berbicara selama Konferensi Investasi Ukraina di London.

"Sebagian besar masyarakat internasional mengakui bahwa leverage yang bisa  didapat dengan berinvestasi di IFI (lembaga keuangan internasional) yang fokus pada sektor swasta merupakan nilai tambah," kata Kaestner, menambahkan pembicaraan dengan Uni Eropa tentang masalah ini sudah berlangsung.

Baca juga: Bank Dunia siap dukung langkah transisi energi Indonesia

Secara tradisional, fokusnya adalah membangun kembali sektor swasta setelah perang berakhir, tambahnya.

"Apa yang Anda lihat di Ukraina adalah (upaya) untuk mencoba dan menjaga agar sektor swasta tetap hidup, cukup tangguh. Tapi jika kita bisa mempertahankannya maka rekonstruksi nantinya akan jauh lebih mudah."

Berbicara di panel yang sama, Matteo Patrone, Manajer Pelaksana di Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) mengatakan ia mengharapkan pinjaman organisasi ke Ukraina mencapai 1,5 miliar euro (1,55 miliar dolar AS) pada akhir tahun.

Patrone juga mengatakan pemberi pinjaman sedang mengerjakan paket likuiditas yang besar.

"Kita perlu fokus pada apa yang akan terjadi dalam 12-15 bulan ke depan untuk memastikan kita memenangkan perang di bidang ekonomi," kata Patrone di acara tersebut.

Baca juga: Bank Dunia harap Pandemic Fund perkuat konsep One Health

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2022