Riyadh (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu sore di Riyadh Arab Saudi, bertemu dengan salah seorang pengusaha kaya di Arab Saudi dan meminta dia untuk meningkatkan investasinya serta menggarap berbagai proyek di Indonesia. "Presiden meminta saya untuk meningkatkan investasi di Indonesia," kata Pangeran Waleed bin Alal kepada pers usai menemui Presiden Yudhoyono di Riyadh, Rabu. Waleed mengatakan, saat ini dia memiliki sebuah hotel yang terkenal di Bali yaitu hotel Four Season. Namun karena investasinya belum banyak maka Presiden mengundang dirinya untuk menambah modal dan menganeka-ragamkan bidang usaha yang digarapnya. Dalam pertemuan tersebut, Yudhoyono didampingi Menko Perekonomian Boediono, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Utusan Khusus Presiden Alwi Shihab serta Kepala BKPM Muhammad Luthfi. Pada Rabu pagi, Kepala Negara mengadakan pertemuan dengan sejumlah pengusaha Arab Saudi yang tergantung dalam Kadin Arab Saudi. Dalam pertemuan itu, Yudhoyono meminta para pengusaha Arab Saudi meningkatkan investasinya serta meningkatkan perdagangan bilateral. Yudhoyono memberi contoh, Arab Saudi bisa membangun kilang di Indonesia yang minyak mentahnya didatangkan dari Arab Saudi. Hasil pengilangan itu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri serta diekspor ke Asia Timur seperti Jepang, India, serta Cina. Indonesia setiap hari rata-rata mengimpor minyak mentah dari Arab Saudi sebanyak 125.000 barel dan nilai impor minyak mentah itu setiap tahun bisa mencapai 1,9 miliar dolar AS. Presiden juga memanfaatkan pertemuan dengan para pengusaha Arab Saudi itu untuk mengundang mereka menghadiri KTT infrastruktur yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada September 2006. Menurut Yudhoyono, banyak proyek yang dapat digarap pengusaha itu misalnya membangun jalan tol karena Indonesia dalam waktu dekat ingin segera membangun jalan tol sekitar 1.600 km. Para pengusaha Arab Saudi juga diminta menggarap sektor perbankan syariah serta asuransi karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Presiden juga meminta pengusaha Arab Saudi membeli lebih banyak membeli komoditi Indonesia seperti kertas dan produk kertas, tekstil dan produk tekstil, serta barang elektronika.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006