Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan penanganan warga yang terdampak gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
 

"Prioritaskan penanganan korban, baik korban selamat, korban luka, maupun korban meninggal," kata Menko PMK Muhadjir Effendy kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
 

Muhadjir Effendy juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan perangkat daerah yang lain untuk melakukan aksi tanggap bencana secara intensif.
 

"Bagi warga yang selamat agar segera disiapkan tempat pengungsian di daerah aman, bagi warga yang luka atau cedera agar segera diberi pengobatan dan perawatan, sedangkan bagi warga yang meninggal dunia untuk segera dievakuasi, diidentifikasi dan dikuburkan sesuai ketentuan," katanya.
 

Menko PMK menambahkan bahwa malam ini tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemensos sudah bergerak menuju ke lokasi untuk memberi dukungan.

Baca juga: IDI Cianjur kerahkan dokter untuk tangani korban gempa Cianjur

Baca juga: RS Lapangan dibutuhkan untuk bantu korban gempa Cianjur

 

"Saya juga akan berangkat ke lokasi pada Selasa (22/11) pagi hari sampai di lokasi," katanya.
 

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Letjen TNI (Purn) Sudirman mengimbau Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk segera menetapkan status darurat bencana untuk mendukung kemudahan akses dalam penanganan bencana.
 

"Pemerintah daerah diharapkan segera menetapkan status darurat bencana untuk kemudahan akses dalam penanganannya," katanya.
 

Kemenko PMK, kata dia, juga mengajak masyarakat untuk turut membantu evakuasi dan memberi pertolongan kepada keluarga, tetangga, dan kerabat yang menjadi korban sampai dengan adanya petugas yang berwenang.
 

"Selain itu, masyarakat diharapkan tetap tenang dan jangan terpancing isu-isu yang beredar yang belum jelas kebenarannya," demikian Sudirman.
 

Sementara itu, Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB.
 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.
 

Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
 

Baca juga: Mabes Polri kerahkan bantuan penanganan gempa Cianjur

Baca juga: Kemendikbudristek koordinasi dengan Pemda terkait gempa Cianjur

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2022