Jakarta (ANTARA) - Shanghai mencatatkan pertumbuhan nilai perdagangan luar negeri sebesar 5,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 3,46 triliun yuan (1 yuan = Rp2.192) atau sekitar 483 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.707) dalam 10 bulan pertama tahun ini, kata bea cukai setempat pada Selasa (22/11).

Dari total tersebut, ekspor Shanghai mencapai 1,41 triliun yuan, naik 12,5 persen, sedangkan impornya tumbuh 0,9 persen hingga mencapai 2,05 triliun yuan pada periode Januari-Oktober 2022. Volume perdagangan kota itu pada periode tersebut mencakup sekitar 10 persn dari total China, kata Bea Cukai Shanghai.

Perusahaan-perusahaan yang didanai asing di Shanghai memberikan kontribusi sebesar 61,2 persen terhadap nilai perdagangan luar negerinya, sedangkan impor dan ekspor sektor swasta naik 13,6 persen (yoy) sekaligus menjadi mesin pertumbuhan penting kota itu untuk perdagangan luar negeri.

Pada periode tersebut, impor dan ekspor Shanghai ke negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra mencapai sekitar 783 miliar yuan, naik 6,8 persen. Perdagangan dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) juga naik 6,6 persen mencapai sekitar 467 miliar yuan.

Secara khusus, ekspor produk energi baru Shanghai mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat dalam 10 bulan pertama tahun ini.

Ekspor baterai lithium ion, kendaraan listrik berawak, dan sel surya masing-masing mencapai sekitar 20 miliar yuan, 65 miliar yuan, dan 7 miliar yuan, naik 4,6 kali, 1,2 kali, dan 53 persen dari periode yang sama tahun lalu. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022