Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar AS di tengah berlanjutannya aliran masuk dana asing, sehubungan dengan masih melemahnya dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya, kata para dealer. Pada pukul 09:00 rupiah berada pada 8.773/8.778 dibnading posisi kemarin 8.808/8.813. "Masih ada beberapa faktor yang menguntungkan bagi rupiah. Tapi saya tidak memperkirakan mata uang lokal itu menguat lebih banyak lagi karena kemungkinan bank sentral akan melakukan intervensi," kata seorang delaer valas pada bank domestik, sebagaimana dilansir XFN-Asia. Ia mengatakan selain masih adanya aliran masuk dana-dana asing, sentimen juga dipicu oleh kenaikan tingkat suku bunga China dan keterangan Ketua Federal Reserve (Bank Sentral AS) Ben Bernanke tadi malam, bahwa the Fed dapat menghentikan sementara rangkaian kenaikan tingkat suku bunganya. Bank Sentral China, mengataakan tingkat suku bunga pinjamannya akan dinaikkan 27 basis poin, efektif mulai berlaku besok. Kenaikan ini akan menjadikan tingkat suku bunga kredit acuan satu tahun pada sistem perbankan menjadi 5,85 persen dari sebelumnya 5,58 persen. "Faktor-faktor gabungan inilah yang mendorong penguatan rupiah," kata seorang dealer valas bank lokal. Ia memperkirakan dolar memperoleh dukungan kenaikan pada 8.770 di tengah kemungkinan bahwa Bank Indonesia tidak akan mengijinkan mata uang lokal itu menguat terlalu banyak. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006