Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengkhawatirkan terjadinya kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) apabila dilakukan pembatasan impor terhadap komoditas tersebut. "Kalau saya kurangi impor lalu terjadi kekurangan suplai, bagaimana?" kata Direktur Utama Pertamina Ari H Sumarno di Jakarta, Jumat. Menurut dia, Pertamina bertugas mengamankan pasokan BBM di dalam negeri dengan mengikuti ketetapan yang disepakati pemerintah dan DPR dalam APBN 2006. Sesuai APBN tersebut, kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 41,5 juta kiloliter. Mengenai apakah pembatasan impor itu realistis atau tidak, Ari mengatakan, dirinya tidak dalam posisi mengatakannya. Namun, Ari mengatakan, Pertamina akan mematuhi langkah-langkah penghematan BBM yang akan diambil pemerintah. "Sekarang ini, kita tengah menunggu instruksi penghematan BBM yang akan diambil pemerintah selanjutnya," katanya. Sebelumnya, Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, pemerintah akan mengurangi impor BBM sekitar 30 persen sebagai upaya menghemat pemakaian BBM. Pemerintah juga berencana membatasi konsumsi bensin dan solar di kendaraan milik instansi pemerintah. Pengamat ekonomi Faisal Basri mengingatkan, pemerintah harus melihat dampak yang ditimbulkan akibat kebijakan penghematan itu. "Jangan sampai, langkah penghematan yang diambil lebih besar ruginya ketimbang penghematannya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006