Jakarta (ANTARA) - Bank OCBC NISP dan rumah pemberdayaan perempuan UPRINTIS Indonesia melakukan penandatanganan kerja sama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan UMKM perempuan Indonesia secara berkelanjutan melalui program Kelas Akselerasi Perempuan Desa Berdaya.

“Kami secara aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya UPRINTIS Indonesia sebagai fasilitator pengembangan ekonomi perempuan dalam program Kelas Akselerasi Perempuan Desa Berdaya untuk meningkatkan potensi Communal Branding daerah,” kata National Network Head B Bank OCBC NISP Jenny Hartanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Jenny menuturkan kolaborasi kedua belah yang ditargetkan untuk pemilik UMKM perempuan di Jawa Timur tersebut didasari oleh kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Nasional Negara yang mencapai 61,1 persen pada tahun 2021.1 Bahkan, sebagian besar UMKM yakni 64,5 persen atau 37 juta di Indonesia dikelola oleh perempuan, sehingga peran UMKM perempuan dalam mendukung perekonomian Indonesia sangat signifikan.

“Di sana mereka akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tambahan, serta permodalan melalui program #TAYTB Women Warriors, sebuah solusi dan layanan keuangan untuk para pengusaha perempuan yang didukung dengan layanan beyond banking untuk kebutuhan dan pengembangan bisnis,” jelasnya.

Baca juga: OCBC NISP kembangkan ekosistem akuakultur lewat dukungan pembiayaan

Founder & Commisioner President UPRINTIS Indonesia Novita Hardini Mochamad menyampaikan sebagai lembaga pemberdayaan perempuan yang mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, UPRINTIS Indonesia senantiasa menghadirkan ilmu pengetahuan untuk ada di setiap desa.

Ia berharap kelas tersebut dapat menjadi jembatan bagi para UMKM Perempuan Indonesia untuk memperoleh pendampingan, akses pasar dan pelatihan yang mampu mengembangkan potensial pendapatan dan kemakmuran para pelaku UMKM Perempuan Indonesia.

“Kami mendorong setiap perempuan punya hak setara dalam menerima akses pendidikan, akses kesehatan, termasuk akses peningkatan ekonomi dengan merata. Untuk itu, kami senang karena memiliki visi yang sama dengan Bank OCBC NISP.,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah mengatakan kontribusi koperasi dan UMKM di Jawa Timur sebesar 57,81 persen terhadap ekonomi Jawa Timur pada Tahun 2021. Hal tersebut sangatlah realistis sebab sebesar 9,78 juta penduduk merupakan UMKM, baik di sektor pertanian maupun non pertanian.

Baca juga: Kemenkop fasilitasi 30 anggota PBI untuk bina pelaku UMKM fesyen

Kondisi tersebut juga tidak terlepas dari peran perempuan sebagai pengusaha. Terlebih ketika pandemi hadir, semakin banyak bermunculan UMKM yang dipelopori oleh perempuan hebat yang terus berinovasi demi bertahan di kondisi tersebut sehingga tak dapat dipungkiri kehadiran pelaku UMKM perempuan juga sangat membantu pemulihan ekonomi di Jawa Timur.

“Dengan program yang diadakan oleh UPRINTIS Indonesia dan Bank OCBC NISP ini, saya berharap UMKM perempuan di Jawa Timur terus berusaha dan berinovasi dalam memperbaiki kualitas produknya supaya lebih kreatif, sehingga daya jual bisnisnya lebih tinggi,” kata Andromeda.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2022