Jakarta (ANTARA) - Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, hingga saat ini kegiatan survei pascagempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terus dilakukan, guna mendapatkan data pengungsi secara terpilah.

"Survei dilakukan BNPB bersama Kementerian PPPA dan UNFPA yang bertujuan untuk mendapatkan data pengungsi secara terpilah," kata Herman Suherman dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Senin.

Baca juga: Warga Cianjur korban gempa minta direlokasi oleh pemerintah

Bupati menjelaskan, survei mencakup distribusi umur, jenis kelamin dan kelompok rentan dari para pengungsi yang saat ini berada di posko-posko pengungsian.

"Hingga hari ini, survei sudah dilakukan di 449 titik pengungsi dengan rincian 331 titik pengungsian terpusat dan 116 titik pengungsian mandiri atau pengungsian yang didirikan masyarakat di dekat rumahnya masing-masing," katanya.

Baca juga: Pemkot Bandung sumbang 10 koli pakaian pria bagi korban gempa Cianjur

Bupati menambahkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan di 449 titik pengungsian tadi, didapatkan hasil bahwa terdapat 40.152 keluarga yang mengungsi.

"Sementara total pengungsi berdasarkan hasil survei adalah 100.330 jiwa," katanya.

Baca juga: Bupati Cianjur: Butuh tenda-tenda kecil bagi pengungsi

Dari jumlah tersebut, kata dia, diketahui bahwa jumlah pengungsi laki-laki sebanyak 48.490 jiwa dan pengungsi perempuan sebanyak 51.840 jiwa.

Kemudian pengungsi yang merupakan penyandang disabilitas sebanyak 147 jiwa, ibu hamil sebanyak 1.317, dan pengungsi yang merupakan kelompok lansia sebanyak 6.754 jiwa.

Berdasarkan hasil survei juga diketahui bahwa kerugian materiil akibat gempa Cianjur yaitu rumah rusak sebanyak 63.229 unit, dengan rincian rumah rusak berat mencapai 26.237 unit, rumah rusak sedang sebanyak 14.196 dan rumah rusak ringan 22.796 unit.

"Berdasarkan hasil survei juga diketahui bahwa kerusakan infrastruktur sekolah sebanyak 421, tempat ibadah sebanyak 170, fasilitas kesehatan puskesmas dan puskesmas pembantu sebanyak 14, gedung kantor sebanyak 17, kemudian kecamatan terdampak 16 kecamatan yang terdiri dari 151 desa," ujarnya.

Baca juga: Pakar: Makanan gizi lengkap dibutuhkan pengungsi

Bupati juga menginformasikan bahwa terdapat sebanyak 323 orang meninggal dunia hingga hari kedelapan gempa sejak gempa melanda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.

"Data terbaru hingga hari ini, Senin 28 November, korban meninggal dunia tercatat mencapai 323 jiwa," katanya.

Baca juga: BNPB: Pemerintah berikan uang sewa tampung pengungsi gempa Cianjur

Sementara korban hilang yang masih dalam pencarian hingga hari ini tercatat sembilan orang.

"Besok pencarian diteruskan mudah-mudahan bisa ditemukan," katanya. T.W004

Baca juga: Zulkifli Hasan kunjungi pengungsi korban gempa Cianjur
Baca juga: Kepala BNPB naik motor salurkan logistik ke warga terdampak


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2022