Semarang (ANTARA News) - Otopsi terhadap dua jenazah korban baku tembak antara Densus 88 Antiteror Mabes Polri dengan kelompok orang yang diduga kaki-tangan Noordin M. Top di Dusun Ringin Anom, Desa Binangun, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jateng, hingga Sabtu malam pukul 22.00 WIB masih berlangsung. Otopsi yang dilakukan petugas Dokkes Polwiltabes,Polda Jateng dan Labfor Mabes Polri itu diperkirakan baru selesai Minggu dini hari. Jenasah dua teroris anak buah Noordin M Top itu dibawa dari Wonosobo dengan mobil ambulance dan tiba di Rumah Sakit Bhayangkara JL Majapahit Semarang pukul 17.00 WIB. Setibanya di RS Bhayangkara kedua jenasah yang dibungkus kantong plastik warna oranye itu sebelum diotopsi dibawa ke kamar mayar. Sampai dilakukannya optopsi belum ada keluarga korban baku tembak yang datang atau menongok.Namun menurut keterangan dari pihak kepolisian, keluarga korban yang tinggal di Madiun Jatim dan Boyolali Jateng itu sudah dihubungi dan direncanakan akan tiba pada Minggu pagi. Seperti diwartakan sebelumnya, petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menggrebeg sebuah rumah yang dikontrak komplotan kaki tangan Noordin M Top. Dalam pengrebegan yang disertai baku tembak itu, Abdul Hadi alias Bambang dan Jabir tewas akibat tertembak petugas.Sedang Mustafirin dan Sholahudin ditangkap. Mustafirin dan Sholahudin kabarnya dibawa ke Polda Jateng. Namun sampai Sabtu malam keberadaan kedua pelaku teroris itu belum diketahui secara jelas, termasuk tempat pemeriksaannya. Abdul Hadi, terkenal sebagai instruktur pembuat bom dan calon perekrut bom bunuh diri, dan pelaku bom di Atrium dan malam Natal di Duren Sawit. Suara rekaman Abdul Hadi tentang aktivitas dalam memberi pelajaran membuat bom juga ditemukan. Sementara Jabir dikenal sebagai pelaku peledakan bom di Hotel Marriot Jakarta dan membuat bom yang diledakkan di Kuningan. Sementara itu, dugaan gembong teroris Noordin M Top masih berada di Jawa Tengah,membuat seluruh aparat di jajaran Polda Jateng meningkatkan kewaspadaan,sekaligus melakukan sweeping mencegat keluar masuk kendaraan yang dicurigai. Di Semarang, petugas Polwiltabs bersama Polres Semarang Selatan,Barat dan Timur memblokir terminal Terboyo dan melakukan pemblokiran dan pengledahan terhadap beberapa mobil yang dicurigai digunakan untuk pelarian gembong teroris.Pemblokiran dan pengledahan itu dilakukan menyusul adanya kabar,sebelum terjadi baku tembak,seseorang yang diduga kuat Noordin M Top kabur dengan mengendarai mobil. Mobil yang lolos dari sergapan itu diperkirakan melarikan diri ke Temanggung menuju ke Semarang atau ke kota lainnya seperti Salatiga, Magelang dan Surakarta. Karena itu aparat juga melakukan penyisiran ke wilayah itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006