Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat di Cianjur, Jawa Barat yang sudah kembali ke rumah agar mengatur kondisi rumah yang mengizinkan kemudahan evakuasi ketika terjadi getaran.

Dalam konferensi pers virtual diikuti dari Jakarta, Rabu, Koordinator Peringatan Dini Gempa Bumi BMKG Sigit Pramono meminta masyarakat yang berada di lokasi untuk menjauhi wilayah yang berpotensi terdampak ketika terjadi getaran akibat gempa susulan.

"Untuk yang di rumah di situ tentunya ditata kembali beberapa objek atau benda yang sensitif terhadap getaran walaupun kecil, seperti getaran susulan beberapa yang Magnitudo 3 itu. Tentunya perlu ditata untuk bagaimana nanti ketika mengambil langkah evakuasi keluar akan lebih mudah dan tertata," ujar Sigit.

Sebelumnya, BMKG juga menyampaikan bahwa aktivitas gempa susulan dari gempa utama M5,6 di Kabupaten Cianjur yang terjadi pada 21 November lalu terus mengalami penurunan dan dari sisi kekuatan getaran juga mengalami peluruhan.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan proses pencarian korban gempa akan dilanjutkan hingga Sabtu depan (3/12). Sebelumnya, proses pencarian direncanakan akan berakhir hari ini.

Perpanjangan itu disebabkan karena masih adalah 12 warga yang belum ditemukan hingga saat ini.

Sementara itu, korban jiwa akibat gempa M5,6 di Kabupaten Cianjur kini telah mencapai 328 orang. Untuk korban luka berat yang masih dirawat saat ini masih berada di angka 61 orang yang berada di seluruh rumah sakit di Kabupaten Cianjur.

Baca juga: Bupati: Pencarian korban gempa Cianjur diperpanjang selama tiga hari

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022