Istambul (ANTARA News) - Polisi anti-huru hara Turki hari Senin menahan 20 pendemo sayap-kiri yang berkumpul untuk menandai Hari Buruh dalam aksi yang dilarang pihak berwenang di Istambul. Polisi anti huru hara mendesak para pengunjuk rasa untuk mundur di lapangan Taksim, pusat perbelanjaan dan distrik hiburan di sisi Eropa kota itu, ketika mereka menolak membubarkan diri, lapor AFP. Siaran di saluran berita NTV memperlihatkan para pendemo melawan saat mereka ingin ditangkap. Mereka memukuli polisi dengan tongkat dan polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata. Beberapa pemrotes terluka dalam bentrokan fisik dan semua pendemo itu langsung dibekuk, menurut leporan berita. Sementara itu ribuan orang bekumpul di distrik Kadikov, sisi Asia di kota itu, untuk melakukan aksi yang dikelola serikat buruh utama dan organisasi massa. Aksi tersebut disetujui oleh pihak berwenang. Aksi demo besar-besaran juga dilakukan di ibukota Ankara, dan tidak ada laporan tentang korban cedera dalam insiden itu. Demo 1 Mei sebelumnya telah menimbulkan kerusuhan dan bentrokan fisik antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa di Turki. Tahun 1996, tiga pengunjuk rasa tewas di Istambul dan puluhan pendemo dan polisi mengalami luka-luka setelah aksi kekerasan pecah di Kadikoy. Hari Buruh paling banyak membawa korban tewas di Istambul terjadi tahun 1977, ketika 37 pendemo meninggal di lapangan Taksim selama bantrokan fisik antara pengunjuk rasa dan polisi.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006