Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Jantung Harapan Kita menyiapkan lima rumah sakit provinsi untuk membuka layanan intervensi penyakit jantung.

"RSUP dr Johandes Leimena Ambon adalah provinsi ke-28 di Indonesia yang telah melakukan tindakan intervensi jantung dan pemasangan ring pada penyakit jantung koroner," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RSUP Jantung Harapan Kita Hananto Andriantoro dalam konferensi pers di RSUP dr Johanes Leimena Ambon, yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Jumat.

Lima rumah sakit tersebut di antaranya RS M Yusuf SK di Provinsi Kalimantan Utara melalui bantuan Dana Alokasi Khusus pada 2023 untuk penyediaan layanan kateterisasi jantung (cath lab).

Berikutnya rumah sakit di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang hingga saat ini sedang dalam proses renovasi bangunan untuk fasilitas cath lab.

Rumah sakit yang juga sedang dipersiapkan berada di Provinsi Papua Barat. Pemerintah telah memberikan dana alokasi khusus untuk penyediaan cath lab di 2023.

"Kemudian di Provinsi Maluku Utara di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie yang sedang mempersiapkan bangunannya untuk penyediaan cath lab," katanya.

Baca juga: Fisioterapis ungkap hal yang perlu disiapkan usai anak operasi jantung

Baca juga: PERKI: Butuh kolaborasi kuat tekan kematian akibat penyakit jantung


Persiapan layanan intervensi jantung di Provinsi Sulawesi Barat saat ini terkendala dengan gempa bumi yang mengakibatkan kebocoran radiasi pada ruang cath lab, kata Hananto menambahkan.

Hananto mengatakan pemerintah juga sedang mempersiapkan layanan intervensi jantung di 267 RSUD kabupaten/kota. Targetnya pada 2023 terdapat 14 dana alokasi khusus untuk mendirikan cath lab.

Selain itu, kata Hananto, masih ada 48 rumah sakit tipe B di kabupaten/kota yang belum memiliki fasilitas RSUD maupun cath lab, saat ini sedang disiapkan sarana dan prasarananya.

"Akan kita siapkan bangunannya dan SDM-nya untuk usulan dana alokasi khusus 2024," katanya.

Hanan menambahkan, bagi RSUD kabupaten/kota yang belum mendapat intervensi pemerintah, diberikan layanan trombolitik terapi atau tindakan farmako invasif untuk pasien yang terkena serangan jantung akut.

Dalam acara yang sama, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan salah satu kendala dalam upaya menekan kematian akibat gangguan jantung adalah intervensi medis yang masih terbatas di Indonesia.

Baca juga: Dokter: Penanganan penyakit jantung harus dilakukan di hulu dan hilir

"Angka kematian penderita sakit jantung tertinggi di dunia, dan di Indonesia termasuk angka pembiayaan tertinggi di BPJS Kesehatan," katanya.

Dante mengatakan RSUP Jantung Harapan Kita merupakan pengampu bagi SDM di seluruh Indonesia dalam melaksanakan tata laksana penanganan pasien jantung.

Kemenkes bekerja sama dengan RSUP Harapan Kita secara bertahap meningkatkan kelas layanan rumah sakit provinsi maupun kabupaten/kota dalam menangani pasien jantung, yang terbagi atas strata Madya, Utama, dan Paripurna.

"Pada RS Madya, dapat melakukan intervensi pasang ring jantung. Kami targetkan seluruh ibu kota punya RS Madya yang bisa pasang ring jantung," katanya.

RS strata Utama, kata Dante, memiliki kemampuan bedah jantung terbuka untuk kasus yang lebih berat, serta tidak bisa ditangani dengan pemasangan ring. "Target kami 36 provinsi di Indonesia punya satu RS strata Utama," katanya.

Sedangkan RS berstrata Paripurna mampu melakukan seluruh tindakan intervensi jantung yang diampu oleh RSUP Harapan Kita.

"Program ini terus berjalan secara terintegrasi, terukur dan terencana sehingga semua rencana membangun rumah sakit ini bisa berjalan lancar," katanya.

Baca juga: Kemenkes dorong pertumbuhan dokter spesialis lewat beasiswa

Baca juga: PIKI: RI kekurangan dokter dan alat pemeriksaan untuk penyakit jantung

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022