Jakarta (ANTARA News) - Wakil Dirut PT Pertamina, Iin Arifin Takhyan, mengatakan perusahan minyak Arab Saudi, Aramco, berminat untuk melakukan kerjasama dengan PT Pertamina membangun kilang minyak berkapasitas 400 ribu barrel per hari di Indonesia. "Dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Arab Saudi, mereka bersedia melakukan kerjasama dengan PT Pertamina untuk bangun kilang di Indonesia dengan kapasitas 400 ribu barrel per hari, dengan syarat feasible," kata Iin Arifin seusai rapat dengan Wapres di Jakarta, Selasa. Namun ketika ditanyakan lokasi pembangunan kilang minyak tersebut, Iin belum bisa memastikan. Hal itu, tambahnya tergantung hasil studi kelayakannya. Tetapi kemungkinan bisa saja di lokasi yang sudah siap seperti Tuban atau merupakan perluasan Balongan. Menurut Iin, kesediaan Aramco memang belum dilakukan melalui Nota Kesepahaman (MoU), tetapi melalui pernyataan dari perusahaan tersebut. Untuk investasi kilang minyak 400 ribu barrel per hari tersebut, diperkirakan memerlukan dana investasi sebesar 4.0 milyar dollar. Aramco sendiri, merupakan satu-satunya perusahaan minyak milik negara Saudi Arabia yang saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 10 juta barrel per hari. Iin menjelaskan bahwa kilang yang ada pada saat ini hanya berkapasitas satu juta barrel per hari yang menghasilkan sekitar 850 ribu barrel minyak per hari. Sedangkan kebutuhan dalam negeri sebesar 1,1 juta barrel per hari, sehingga harus impor sebanyak 250 ribu barrel per hari. "Untuk itu paling tidak kita harus bangun kilang minyak kapasitas 400 ribu barrel per hari," kata Iing. Namun, tambahnya untuk membangun kilang minyak tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga atau empat tahun yang kemungkinan pada saat beroperasi kebutuhan minyak sudah meningkat. Dengan demikian pembangunan kilang minyak baru, tambah Iing, harus lebih besar dari kekurangan yang ada saat ini, yakni lebih dari 250 ribu barrel per hari. Mengenai pembangunan kilang minyak ini, sebenarnya terbuka bagi siapa saja untuk melakukannya. Saat ini, tambah Iin, sudah banyak perusahaan yang mengajukan izin untuk membangun kilang minyak, tetapi hingga saat ini belum ada yang terealiasasi dan masih dalam tahap persiapan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006