Jakarta (ANTARA) - Ketua III Dewan Pengurus Korpri Nasional sekaligus Penasihat Korpri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti meminta aparatur sipil negara (ASN) dari mulai pegawai hingga pimpinannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan terbebas dari kekerasan.

"Menjadi tugas kita semua untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan terbebas dari kekerasan. Kita ingin menciptakan seluruh pegawainya, pimpinannya, punya sikap dan prinsip non diskriminatif, memelihara dan menjunjung tinggi standar etika, mengutamakan dan menghargai komunikasi, kolaborasi, konsultasi, dan merdeka dari kekerasan," katanya dalam Seminar HUT ke-51 Korpri yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Menurut dia  hal tersebut penting karena kekerasan dalam bentuk apapun bisa memberikan dampak negatif terhadap korban dan melukai martabat ASN sebagai pelayan publik.

Sayangnya, kata dia, berbagai kekerasan terjadi karena ketidaktahuan dan menganggap bahwa apa yang dikatakan atau dilakukan hanya sekadar lelucon. Padahal, hal tersebut ternyata menimbulkan ketidaknyamanan bagi korban.

"Kami berharap kita semua, seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah bisa semakin erat di dalam naungan Korpri, memberikan layanan terbaik bagi publik, dan mari kita terus bergerak bersama menciptakan lingkungan kerja aman, nyaman, dan merdeka dari kekerasan," kata Suharti menambahkan.

Senada dengan Suharti, Ketua Umum Korpri Nasional, Zudan Arif Fakrulloh juga mengatakan bahwa kekerasan di ruang kerja sering kali terjadi tanpa disadari.

"Ucapan-ucapan kasar, ucapan-ucapan melecehkan, ucapan-ucapan body shaming, kesannya lelucon, guyon, tapi rupanya wujud dari kekerasan," katanya.

Agar bisa menciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman serta bebas dari kekerasan, menurut dia, para ASN harus bisa membangun hubungan yang baik, saling menghormati, serta saling memberikan semangat.

"Ciptakan hubungan antar pribadi yang saling mengenal, saling menghormati, saling menyapa dengan baik, saling membesarkan hati, dan memberikan semangat kerja yang tinggi," katanya.

"Syukur-syukur setiap pagi kita bisa menciptakan satu aura positif, mengajak satu ruangan berdoa bersama saling mendoakan," tambahnya.

Jika suasana positif itu berhasil diwujudkan, maka tekanan-tekanan dan kekerasan dalam lingkungan kerja tentu dapat dihindari. ASN pun dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada publik, demikian Zudan Arif Fakrulloh.

Baca juga: Jokowi: ASN bukan orang yang harus dilayani

Baca juga: Ketum Korpri : ASN harus ubah layanan manual ke digital

Baca juga: Presiden: Otoritas ASN dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat

Baca juga: Ketua Umum Korpri: PNS berkualitas tak akan tergantikan dengan robot


 

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2022