Jakarta (ANTARA News) - Ribuan pendemo yang tergabung dalam Konfedersi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang melakukan unjuk rasa, di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu, meneriakkan sejumlah ancaman buat DPR melalui orasi mereka. Setelah merobohkan gerbang yang baru dibangun dengan dana milyaran rupiah, pendemo mengancam akan bertahan di depan gerbang sampai ada kepastian bahwa DPR tak akan merevisi UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. "Kami tak mau dibohongi. Kami menunggu di sini sampai ada penolakan merevisi UU No 13/2003 itu," teriak juru bicara mereka lewat pengeras suara. Mereka juga mengancam akan melakukan apa saja untuk mencegah DPR merevisi UU Ketenagakerjaan. Mereka meneriakkan orasi dan yel-yel menolak revisi UU No 13/2003 melalui sejumlah pengeras suara. Suasana di lapangan memanas dan bising. Ribuan polisi bersiaga di depan demonstran secara berlapis. Dimulai dengan lapisan pasukan hanya bersenjata tameng, barisan pengamanan DPR didukung lapisan polisi bersenjata senapan dan sepasukan kuda siap menghalau pendemo jika mereka mulai menyerbu gedung DPR. Ban-ban yang dibakar mulai padam, mereka bahkan memanjat gerbang setinggi empat meter yang tersisa, yang belum mereka robohkan. Secara bergantian mereka berpidato dan mengibarkan bendera berbagai lambang organisasi tempat mereka bekerja. Di atas kegaduhan pengeras suara yang mengumandangkan teriakan para pengunjukrasa, helikopter polisi berputar-putar dalam jarak terbang rendah. Para anggota DPR, juga Wakil Ketua DPD Laode Ida menyaksikan ulah demonstran itu. Polisi kini menyiapkan mobil tangki air (water canon) untuk membubarkan mereka.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006