Singapura (ANTARA) - Dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di awal perdagangan Asia pada Selasa pagi, menjelang rilis data inflasi AS dan pertemuan terakhir Federal Reserve (Fed) tahun ini, dengan investor menunggu untuk memperbarui prospek suku bunga.

Sebulan yang lalu, kejutan kecil pada sisi negatif melepaskan gelombang pembelian obligasi dan penjualan dolar di tengah ekspektasi bahwa inflasi telah mencapai puncaknya. Angka-angka pada pukul 13.30 GMT akan menguji asumsi itu, sementara keputusan The Fed pada Rabu (14/12/2022) akan memberikan umpan balik yang cukup cepat dari pembuat kebijakan.

Dolar terangkat 0,8 persen terhadap yen semalam dan stabil di 137,62 yen di awal perdagangan Asia pada Selasa. Dolar menahan keuntungan di 0,6756 dolar per dolar Australia.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi inti November akan stabil di 0,3 persen bulan ke bulan tetapi melihat moderasi dalam kecepatan tahunan, dengan harga utama diperkirakan 7,3 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

"Kesalahan di kedua arah dapat membuat pasar mengasumsikan reaksi lanjutan dari The Fed," kata Kepala Ekonomi dan Strategi NatWest Markets, John Briggs.

Baca juga: Dolar menguat jelang data inflasi AS dan pertemuan Fed

Dolar AS telah didukung oleh ekspektasi suku bunga yang tinggi dan meningkat karena The Fed telah menaikkan suku bunga dana acuannya untuk melawan inflasi, membuat mata uang tersebut rentan terhadap penjualan jika inflasi tampaknya mereda.

Indeks dolar melayang di 104,97 pada Selasa pagi, turun dari level tertinggi 20 tahun di 114,78 pada akhir September.

Proyeksi pasar untuk puncak suku bunga AS juga telah merosot, dengan pasar berjangka menunjukkan suku bunga dana The Fed - saat ini ditetapkan antara 3,75 persen dan 4,0 persen - tetap di bawah 5,0 persen.

The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Rabu (14/12/2022), langkah menurun setelah empat kenaikan berturut-turut sebesar 75 basis poin.

Euro, sementara itu, stabil di 1,0541 dolar, begitu pula sterling di 1,2269 dolar. Franc Swiss berada di 0,9360 per dolar karena para pedagang mengamati pertemuan Bank Sentral Eropa, Bank Sentral Inggris, dan Bank Sentral Swiss, pada Kamis (15/12/2022). Seperti The Fed, semuanya diperkirakan akan menaikkan sebesar 50 basis poin.

Dolar Selandia Baru stabil di 0,6386 dolar. Yuan China tergelincir sedikit karena antusiasme tentang prospek pembukaan kembali China mulai goyah.

Baca juga: Rupiah Selasa pagi melemah 27 poin
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka turun 17,59 poin


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022