Amman (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa prihatin dan sangat kecewa karena unjuk rasa yang terjadi di Jakarta Rabu disertai dengan pengrusakan sehingga ulah itu merusak citra Indonesia. "Saya merasa prihatin dan kecewa karena unjuk rasa di Jakarta yang terjadi beberapa jam lalu di tanah air disertai pengrusakan," kata Yudhoyono ketika mengadakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Amman, Ibukota Yordania Rabu sore. Yudhoyono menegaskan masyarakat boleh saja berunjuk rasa tetapi kegiatan itu jangan sampai merusak fasilitas umum. "Silahkan unjuk rasa tetapi kalau sudah merusak maka malapetaka datang," kata Yudhoyono. Presiden mengingatkan jika di tanah air terus terjadi unjuk rasa yang disertai pengrusakan fasilitas umum maka usaha pemerintah untuk mendatangkan pengusaha asing guna menanamkan modalnya di tanah air menjadi sia-sia. Banyak pengusaha asing yang ingin datang ke Indonesia namun mereka bertanya-tanya apakah Indonesia itu aman dan apakah investasinya akan terhenti di tengah jalan. "Itu pertanyaan-pertanyaan yang benar dan jujur," kata Presiden yang didampingi Menko Perekonomian Boediono. Kepala Negara kemudian berkata, "Kita mohon kepada Allah SWT supaya sebagian dari bangsa kita apakah perseorangan, kelompok, untuk kembali ke hati nurani yang jernih." Yudhoyono mengatakan pula banyak cara untuk menyampaikan ketidaksukaan, namun penyampaian aspirasi itu jangan sampai berujung kepada tindakan anarkis. "Banyak cara untuk menyampaikan ketidaksukaan tanpa harus melakukan tindakan anarkis," kata Yudhoyono. Presiden mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyelamatkan kehidupan bangsa ini.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006