Jakarta (ANTARA) - Twitter membubarkan Dewan Kepercayaan dan Keamanan, kelompok sukarela yang dibentuk pada 2016 untuk memberikan saran kepada platform media sosial itu.

Reuters pada Selasa melaporkan dalam surat elektronik yang ia lihat, dewan itu dianggap sudah tidak cocok dengan keadaan Twitter saat ini.

"Bertepatan dengan pergerakan Twitter ke fase yang baru, kami mengevaluasi bagaimana cara terbaik membawa masukan dari luar ke dalam produk dan pengembangan kebijakan kami," kata Twitter dalam email itu.

"Sebagai bagian dari proses ini, kami memutuskan bahwa Dewan Kepercayaan dan Keamanan bukan struktur terbaik untuk melakukan pekerjaan ini," kata Twitter.

Platform juga mengatakan bahwa mereka berupaya membuat Twitter menjadi tempat yang aman dan informatif.

Twitter juga sudah menghapus laman untuk Dewan Kepercayaan dan Keamanan. Twitter belum memberikan komentar atas pembubaran dewan itu.

Dewan Kepercayaan dan Keamanan berisi organisasi hak sipil, akademisi dan badan-badan yang bergerak dalam advokasi keamanan. Dewan memberikan masukan kepada Twitter untuk mengembangkan produk, program dan aturan.

Pekan lalu, tiga anggota dewan itu mengundurkan diri karena kekhawatiran terhadap keamanan pengguna Twitter.

Salah seorang anggota dewan itu Anne Collier mencuit bahwa berdasarkan riset keamanan dan kesejahteraan pengguna Twitter menurun.

Baca juga: Harga langganan Twitter Blue lebih mahal untuk iOS

Baca juga: Elton John umumkan tak lagi pakai Twitter

Baca juga: Twitter akan ungkap status "shadowbanned" kepada pengguna

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022