Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan kesiapsiagaan bencana dengan memberikan pembekalan informasi kepada camat dan lurah di Jakarta Pusat.

"BPBD sedang 'road show' ke kantor Wali Kota untuk memberikan pembekalan kepada camat dan lurah dengan memberikan gambaran agar dapat mengoptimalkan perannya di wilayah," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

Isnawa mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengoptimalkan peran camat dan lurah sebagai manajer penanganan kebencanaan sesuai peraturan gubernur (pergub).

"Pembekalan ini berguna untuk memetakan potensi bencana di wilayah kelurahannya apakah rawan banjir, rawan genangan serta rawan kebakaran," katanya.

Baca juga: Jakarta Pusat kerahkan 860 personel untuk antisipasi banjir

Isnawa juga memberikan contoh gambaran potensi bencana di Kota Jakarta. "Kita memberikan gambaran potensi-potensi bencana yang ada di Jakarta, misalnya, air rob di Utara, banjir dan genangan, kemudian ada juga cuaca ekstrem atau ada potensi longsor di bantaran kali dan sungai," ungkapnya.

Dalam hal ini, ia juga menjelaskan bahwa potensi bencana bisa terjadi dimana saja termasuk DKI Jakarta.

"Kita harus siap bahwa potensi bencana itu gempa bisa saja terjadi dimana saja terutama di Jakarta karena Indonesia wilayah 'ring of fire' artinya ada daerah-daerah patahan gempa, mulai dari Pulau Sumatera hingga Jawa," katanya.

Baca juga: Kolam olakan efektif untuk tanggulangi banjir

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin meminta kepada lurah dan camat untuk melakukan penguatan kewilayahan, menyampaikan informasi kepada masyarakat dan lembaga kemasyarakatan terkait upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.

Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan pengecekan sarana dan prasarana serta melakukan pemantauan wilayah setiap minggu melalui kegiatan gerebek lumpur. "Di sana dilakukan pemantauan potensi wilayah lainnya terkait tentang 'connecting' sarana baik saluran kecil maupun kali kita perhatikan semua," ujar Iqbal.

Iqbal melanjutkan untuk mengantisipasi perluasan potensi bencana itu juga dilakukan berbagai persiapan seperti lokasi pengungsian.

"Kita juga membuka peluang pemanfaatan RPTRA menjadi tempat pengungsian bagi anak-anak dan lainnya dalam menciptakan suasana pengungsian yang tidak hanya aman tetapi juga memperhatikan pendidikan dan kualitas anak di lokasi tersebut," tuturnya.

Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022