Amman (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis pagi waktu Jordania atau Kamis siang WIB, meninggalkan Amman, ibukota Jordania, untuk kembali ke Tanah Air setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke lima negara. Presiden meninggalkan Jakarta tanggal 25 April untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirate Arab, serta Jordania. Kunjungan kelima negara itu terutama bertujuan meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan, meningkatkan perlindungan kepada ratusan ribu TKI serta membahas hubungan Islam dengan negara-nagara Barat. Pada hari Rabu malam ketika mengadakan jumpa pers di KBRI Amman, Presiden Yudhoyono memberikan tanggapan terhadap aksi unjuk rasa para buruh terutama di kawasan DPR/MPR Senayan Jakarta. "Saya merasa kecewa dan prihatin terhadap perusakan itu," kata Yudhoyono, yang didampingi Menko Perekonomian Boediono, Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, serta Kepala BKPM Muhammad Lutfi. "Kalau ada di antara kelompok-kelompok bangsa apakah perseorangan, kelompok atau ikatan identitas lainnya yang barangkali belum ikhlas menerima hasil Pemilu 2004, meskipun itu menjadi haknya untuk melakukan langkah politik apapun juga dalam koridor demokrasi, tapi tolong jangan sampai semua itu berujung pada situasi dalam negeri Indonesia yang tidak kondusif untuk pembangunan berikutnya," katanya. Presiden mengimbau mereka itu untuk kembali ke hati nurani dan berfikir jernih demi kepentingan yang lebih luas. Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006