Jakarta (ANTARA) - Lembaga nonprofit yang bergerak dalam bidang zakat Rumah Sosial Kutub membantu warga Jakarta Barat mengumpulkan minyak jelantah dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan.

Program mengumpulkan minyak jelantah yang dinamakan  "Rumah Tersenyum" itu berlangsung di Jakarta Barat sepanjang tahun 2022.

"Mengurangi penggunaan minyak jelantah dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat. Kedua,  berusaha menciptakan lingkungan yang lebih bersih," kata Direktur Eksekutif Sosial Rumah Kutub, Suhito di Jakarta Barat, Rabu.

Dalam program tersebut, Suhito bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan karang taruna wilayah untuk membuat tempat penampungan khusus minyak jelantah.

Tempat penampungan tersebut terletak di setiap kantor PKK ataupun karang taruna di seluruh kecamatan.

Dengan demikian, warga bisa menyumbangkan minyak jelantah bekas pakai ke tong tersebut.

"Kita menghindar aktivitas membuang minyak jelantah di selokan. Maka dari itu kita buat tempat penampungan," kata dia.

Setelah hampir satu tahun, Suhito mengaku pihaknya berhasil mengumpulkan 68.000 liter minyak jelantah.

Minyak jelantah tersebut lalu dijual kepada beberapa perusahaan yang beroperasi menggunakan bahan bakar biodiesel.

"Kita jual kepada perusahaan yang menggunakan bahan baku biodiesel. Di sana warga bisa mendapatkan nilai ekonomis," jelas dia.

Hingga saat ini, tercatat total yang didapat warga dari penjualan minyak jelantah tersebut sebesar Rp 400 juta. Uang tersebut dikelola langsung oleh warga dan digunakan untuk kegiatan sosial.

"Digunakan untuk kegiatan sosial seperti memberikan bantuan anak yatim piatu, memberikan berikan kepada warga terdampak bencana," jelas dia.

Dengan program tersebut, dia berharap penggunaan minyak jelantah berkurang dan lingkungan pun bisa lebih bersih.
Baca juga: Pakar: Pengembangan energi hijau Pertamina kurangi pemanasan global
Baca juga: Warga Muara Angke olah minyak jelantah jadi bio solar
Baca juga: Grand Indonesia olah limbah jelantah menjadi biodiesel


 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2022