Jakarta (ANTARA) - Output atau hasil produksi industri China, suatu indikator ekonomi yang penting, naik 2,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada November tahun ini, berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional (NBS) China pada Kamis (15/12).

"Output industri tetap stabil pada November meski ada dampak jangka pendek dari pandemi," ujar Tang Weiwei, seorang pejabat di NBS, pada hari yang sama.

Dalam 11 bulan pertama tahun ini, output pertambangan naik 7,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu pada periode yang sama pula, output sektor manufaktur naik 3,3 persen, dan sektor produksi serta pasokan listrik, panas, gas, dan air naik 4,8 persen.

Dalam hal produk, output kendaraan energi baru mencatatkan peningkatan 60,5 persen (yoy) pada November, sedangkan baterai tenaga surya meningkat 68,6 persen (yoy), menurut data NBS.

"Tren transformasi dan peningkatan industri China tidak berubah," kata Tang, seraya menambahkan bahwa produksi industri diperkirakan dapat mempercepat pemulihan seiring mulai diberlakukannya optimalisasi langkah-langkah pencegahan dan pengendalian COVID-19 serta kebijakan propertumbuhan.

Output industri digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar yang masing-masing memiliki turnover bisnis utama tahunan setidaknya 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.247).
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2022