Beijing (ANTARA) - Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengatakan modernisasi China tingkatkan kerja sama  global.

"Konsep modernisasi China ini menyiratkan pembangunan yang lebih besar bagi bangsa China dan juga kerja sama yang lebih besar dengan dunia," kata Lasso kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Lasso mengunjungi China pada 1994 bersama Sixto Duran Ballen, yang saat itu menjabat sebagai presiden Ekuador, kemudian pada Februari tahun ini ketika dia menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

"Saya melihat perubahan yang luar biasa. Salah satu perubahan adalah China pada 1994, yang sudah banyak kemajuan dan pembangunan, tetapi perubahan yang sangat berbeda adalah China pada 2022, dengan modernitas yang luar biasa," tuturnya.

"Saya sangat terkesan dengan pusat keuangan (Pudong), bangunannya yang modern, fasilitasnya yang modern, dan tentunya, China yang telah berkembang secara teknologi untuk memenuhi kesejahteraan bangsa China," katanya.

Lasso mengatakan Ekuador dan China memiliki hubungan bilateral yang baik, dan dia berharap dapat semakin memperkuat kerja sama.

Mengutip partisipasi perusahaan China dalam berbagai proyek infrastruktur di Ekuador sebagai contoh, presiden Ekuador itu memuji kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra.

Lasso juga memuji kerja sama China dengan negara di Amerika Selatan tersebut dalam memerangi pandemi COVID-19. China menyediakan vaksin yang telah menyelamatkan nyawa dan membantu Ekuador kembali normal.

"Kami berterima kasih kepada China untuk hal itu, dan saya rasa pertukaran antarnegara tentang perawatan kesehatan dan kesehatan global di masa mendatang akan baik," ujar Lasso.

Lasso juga mengatakan bahwa dia menantikan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis China-Amerika Latin dan Karibia (Latin America and the Caribbean/LAC) ke-15, yang dijadwalkan digelar pada 14-15 Desember di Kota Guayaquil, Ekuador barat daya.

Acara ini akan menjadi kesempatan untuk membuka pintu bagi semua perusahaan China dan Amerika Latin, imbuhnya.

China adalah pasar yang sangat besar dan Ekuador dapat menawarkan produk yang sangat menarik seperti udang, pisang, kakao, kopi, dan buah naga. China pun dapat menjual lebih banyak produk berkualitasnya yang akan meningkatkan kualitas hidup di Ekuador, urai Lasso.

China telah mengonsolidasikan posisinya pada 2022 sebagai tujuan pertama untuk ekspor nonminyak nontambang dari negara pegunungan Andes tersebut.

Dalam wawancara ini, presiden Ekuador itu juga mengungkapkan keinginannya untuk kembali mengunjungi China.

Dia ingin mengunjungi kembali tempat-tempat yang pernah dia kunjungi selama perjalanannya pada 1994 dan mengunjungi lebih banyak tempat lagi. Perubahan besar telah terjadi di China dan dia ingin menjadi saksinya, tutur Lasso.

Diproduksi oleh Xinhua Global Service

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022