Pemkot Palu: Masih ada 2.000 huntap dibangun untuk penyintas bencana
Jumat, 16 Desember 2022 17:38 WIB
Pemkot Palu telah menyiapkan lahan seluas 46,83 hektare untuk pembangunan hunian tetap (huntap) di kawasan relokasi Kelurahan Talise yang saat ini mulai dibangun infrastruktur pendukung oleh Kementerian Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). ANTARA/Moh Ridwan
saat ini masih tahap penyiapan sarana dan prasarana
Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu mengatakan masih ada 2.000 lebih hunian tetap (huntap) dibangun di kawasan relokasi Tondo Dua dan Talise untuk penyintas gempa, tsunami dan likuefaksi di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah.
"Saat ini masih tahap penyiapan sarana dan prasarana di dua tempat tersebut," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasid di Palu, Jumat, terkait progres lanjutan pembangunan hunian korban bencana.
Ia mengemukakan, pemulihan pascabencana di Kota Palu khususnya penyediaan hunian di mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, fasilitas umum dan fasilitas sosial yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut dia, dua lokasi tersebut memiliki luas lahan 112,14 hektare, terdiri dari 46,83 hektare lahan huntap Talise dan 65,31 hektare huntap Tondi Dua.
Pada item pekerjaan sarana dan prasarana terdiri dari jalan lingkungan, drainase, ruang terbuka hijau (RTH) penerangan jalan, pembangunan jaringan air bersih, termasuk pembangunan sistem persampahan.
"Informasi dari PUPR disampaikan kepada kami, pekerjaan konstruksi huntap di mulai pada Januari 2023," ucap Hadianto.
Ia mengemukakan, Pemkot Palu menjamin penyintas yang telah melengkapi data mereka sebagai penerima huntap.
Oleh karena itu, Wali kota meminta warga tetap bersabar menunggu pembangunan hunian, meskipun saat ini penyintas yang belum memiliki huntap sudah tahun ke empat bertahan di hunian sementara.
"Pemkot Palu konsisten mengawal tahap pembangunan hunian, dan kami memastikan warga yang terdampak dapat menerima hunian layak huni sebagai tempat tinggal permanen," tutur Hadianto.
Selain Talise dan Tondo Dua, Pemkot Palu dan Kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Sulteng juga telah menyelesaikan proses konsolidasi tanah untuk lahan huntap korban gempa dan likuefaksi Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan.
Dari konsolidasi tersebut, BPN juga telah menyerahkan dokumen lahan tersebut kepada Pemkot Palu untuk dimanfaatkan sebagai kawasan hunian baru.
"Pemerintah menyediakan lahan pembangunan huntap Petobo seluas 14,8 hektare untuk 655 warga terdampak bencana (WTB)," demikian Hadianto.